News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gejolak Rupiah

Rupiah Lemah, Warga Ramai-ramai Tukarkan Dolar AS

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang warga melakukan penukaran pecahan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Kawasan Blok M, Jakarta, Senin (24/8/2015). Nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS dibuka di kisaran Rp 14.006 dan sempat mencapai posisi tertinggi pada level Rp 14.017 karena imbas dari perang mata uang (currency wars). (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nilai tukar dollar Amerika Serikat yang menguat terhadap sejumlah mata uang, termasuk rupiah, dimanfaatkan sejumlah orang untuk meraup keuntungan. Aktivitas di layanan penukaran mata uang atau money changer pun meningkat.

Hal ini diakui oleh Rani (19), pegawai di Money Changer Dollarasia, di kawasan Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Menurut dia, jumlah pengunjung di layanan money changer tersebut meningkat hingga 100 persen.

"Tambah ramai banget beberapa hari terakhir ini, dari biasanya sekitar 70 orang yang datang ke sini, jadi dua kali lipat. Hari ini saja sudah 150 orang yang datang," kata dia di kantornya, Selasa (25/8/2015).

Rani mengatakan, tempat penukaran mata uang paling ramai dikunjungi orang pada pagi hingga siang hari, yakni pada pukul 11.00 hingga pukul 14.00 WIB.

Pada sore hari, aktivitasnya sudah mulai berkurang. Sementara itu, kata Rani, orang yang menjual dan membeli dollar AS relatif seimbang.

Tidak ada aktivitas menjual atau membeli yang lebih dominan. "Seimbang saja ya, yang beli banyak, banyak juga yang jual," kata pegawai yang baru satu tahun bekerja di money changer itu.

Pada Selasa sore, harga jual dollar AS di sana ialah Rp 14.100, sedangkan harga belinya Rp 14.200.

Tak ubahnya aktivitas di money changer lainnya, aktivitas di Vit Money Changer juga meningkat. Namun, peningkatannya tidak terlalu signifikan.

Jundi Triyono (27), pegawainya, mengatakan, peningkatan aktivitas di money changer itu ialah 20 persen.

"Meningkat sih, tetapi tidak terlalu. Paling meningkat itu 2013 lalu, waktu nilai tukarnya Rp 12.800. Sekarang jadinya termasuk biasa," kata pegawai yang sudah sejak tahun 2011 bekerja di sana.

Sementara itu, peningkatan aktivitas tidak terlalu dirasakan di money changer kecil. Andy (30), salah satu pegawai money changer di kawasan Tebet, mengaku aktivitasnya tidak terlalu meningkat.

"Biasa-biasa saja di sini sih, soalnya kami kecil ya. Mungkin kalau mau tahu perubahannya datang ke Kwitang," kata dia.

Penulis: Unoviana Kartika

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini