News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Markas GrabBike Digerudug Tukang Ojek Gara-gara Upah Tak Dibayar

Editor: Fajar Anjungroso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengemudi Ojek Grab Bike melayani penumpang yang menunggu di Jalan Palmerah Barat, Jakarta Pusat, Rabu (5/8/2015). Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) meminta Pemerintah Provinsi DKI untuk tegas terhadap status transportasi ojek yang beroperasi di Jakarta. Pasalnya, selama ini Pemprov DKI dinilai melakukan pembiaran terhadap layanan ojek.Tak ada aturan jelas yang mengikat ojek. (Warta Kota/alex suban)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ramai diunggulkan karena mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, salah satu perusahaan jasa aplikasi ojek online, Grab Bike mulai bermasalah. Ratusan pengendara atau lebih dikenal dengan istilah driver Grab Bike mendatangi kantor perusahaan asal Malaysia itu hari ini, Kamis (27/8/2015).

Ramainya suasana kantor yang bertempat di Jalan Bendungan Hilir Raya Nomor 134, Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta Pusat itu diketahui telah berlangsung sejak pukul 10.00 WIB. Ratusan driver Grab Bike yang datang terlihat kecewa dan kebingungan, lantaran upah hasil beroperasi selama dua pekan terakhir tidak kunjung dibayarkan.

Padahal, dikatakan salah seorang driver Grab Bike, Amir (42) warga Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat, berdasarkan perjanjian yang ditandatanganinya saat perekrutan driver Grab Bike di Gelora Bung Karno (GBK) Senayan pada dua pekan lalu, pembayaran upah seharusnya disetorkan melalui sistem transfer antar bank selama empat hari dalam seminggu, yakni mulai dari Senin hingga Kamis.

"Kalau saya, jatuh tempo pembayaran itu lusa kemarin, tapi saya cek ke ATM belum masuk-masuk, makanya saya dateng ke sini (kantor Grab Bike-red), takutnya ada masalah administrasi atau gimana," jelas mantan ojek pangkalan itu.

Dugaan Amir nyatanya benar, alasan mengapa upah dirinya belum dibayarkan karena adanya kesalahan sistem, khususnya para driver Grab Bike yang baru bergabung selama dua pekan terakhir. Karena itu, dikatakannya, jika pihak Grab Bike pun terpaksa melakukan pembayaran upah melalui manual.

"Jadi kalau kata orang kantornya, kenapa belum ditransfer ya karena ada kesalahan sistem, khususnya driver-driver yang baru gabung di Senayan dua minggu kemarin. Kalau saya sih nggak masalah yang penting dibayar, soalnya rumah saya deket sama kantor sini," jelasnya enteng.

Ditemui terpisah, Rahmat (35) driver Grab Bike lainnya mengungkapkan, karena dibayarkan secara manual, banyak driver yang menunggu lama dan melepaskan beberapa permintaan jasa ojek yang masuk. Bukan hanya itu, dirinya yang masih terdaftar sebagai karyawan minimarket di bilangan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pun harus izin tidak masuk kerja.

"Sistemnya kita ambil nomer antrian terus nanti dipanggil, pas di loket kita disuruh sebutin identitas sama nomer ID kita, diproses sama stafnya, terus langsung dibayar sesuai saldo. Sebenarnya simpel, tapi karena ratusan driver yang dateng, jadi harus nunggu berjam-jam, saya aja sampe nggak masuk kerja," ungkapnya.

Untung saja, lanjutnya, alasan tidak masuk kerja diberikan oleh sang atasan, sehingga dirinya pun dapat mengambil upah atau cashout sebesar Rp 1 juta dari saldo miliknya. Namun, dia harus kembali kecewa lantaran cashout yang dibayarkan pihak Grab Bike tersebut belum diterima seluruhnya.

"Saya cuma terima sejuta, padahal di saldo ada dua setengah juta. Saya nggak tahu karena apa, tapi nggak apa-apa sih, mungkin ada masalah di perusahaan sekarang. Masukan saya supaya kejadian begini nggak keuangan lagi, soalnya kita sudah percaya sama Grab Bike," tutupnya.

Membludaknya driver Grab Bike sekaligus menumpuknya sepeda motor di sisi jalan Bendungan Hilir hingga menyebabkan kemacetan, pihak Grab Bike pun mengalihkan pencairan upah ke Gedung Balai Rakyat yang berada di Jalan Mutiara, Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Sama halnya seperti di kantor pusat, antrean pun terjadi, hingga pukul 16.00 WIB, para driver terlihat menunggu pencairan upah di area dalam dan pelataran Gelanggang Olahraga (GOR).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini