Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, lebih memilih warga yang menaati aturan meski tak mendukungnya lagi, ketimbang orang mendukungnya tapi melanggar aturan.
Minggu (30/8/2015) pagi di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, sejumlah orang yang menamakan dirinya pendukung Ahok menggelar kampanye damai, menyosialisasikan pengumpulan foto KTP untuk Ahok.
"Saya lebih senang warga taat aturan walaupun tidak mendukung saya, dibanding klaim mendukung tapi tidak menghargai peraturan yang ada," tulis Ahok dalam akun Twitternya, @basuki_btp.
Ia berujar kepada pendukungnya, agar jangan memberikan contoh yang tidak baik. Mantan Bupati Belitung Timur itu tak segan meminta mereka yang melanggar peraturan lekas ditindak, tak peduli sebagai pendukung Ahok.
"Saya minta Satpol PP menertibkan tanpa pandang bulu. Saya menghargai dan berterimakasih untuk kelompok-kelompok yang ingin mendukung saya, tapi mematuhi peraturan itu penting," tegas Ahok.
Sebagai informasi, kegiatan car free day diatur dalam Peraturan Daerah khusus Ibukota Jakarta Nomor 2 Tahun 2005 tentang Pengendalian Pencemaran Udara.
Dalam perda itu disebutkan, pelaksanaan car free day digelar untuk pemulihan mutu udara. Larangan agar tidak menggelar kegiatan politik saat car free day disampikan oleh Sekretaris Daerah Saefullah beberapa waktu lalu.
Menurut Saefullah, larangan itu perlu disampaikan karena penyelenggaraan car free day sudah tidak sesuai dengan tujuan awal, yakni untuk meningkatkan kualitas udara di Jakarta.
Pernyataan Saefullah itu juga mendapat dukungan dari Ahok. Ia menyetujui usulan itu mengingat acara tersebut sering digunakan untuk penggalangan dukungan atau penolakan terhadapnya dalam memimpin Jakarta.