News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Demo Buruh

Aksi Buruh Besok Bukan untuk Menggulingkan Joko Widodo

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi.Ribuan buruh merayakan hari buruh internasional atau yang lebih dikenal dengan May Day dengan melakukan long march dari Bunderan Hotel Indonesia menuju Istana Negara, Jakarta, Jumat (1/5/2015). Tuntutan utama mereka yaitu peningkatan kesejahteraan dan penghapusan sistem kerja alih daya. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA –  Sebanyak 48 ribu buruh dari berbagai Serikat Pekerja menggelar aksi unjuk rasa di DKI Jakarta pada Selasa (1/9/2015). Koordinator Aksi, Baris Silitonga, mengatakan aksi menuntut 10 tuntutan kepada pemerintah itu sudah terencana.

Dia menampik tudingan miring yang mengatakan aksi tersebut merupakan upaya menggulingkan Presiden Joko Widodo. Jokowi, sapaan Joko Widodo diminta untuk mengundurkan diri karena tidak mampu menjaga nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing terutama dollar Amerika Serikat.

“Kami sudah tiga bulan merencanakan aksi. Aksi direncanakan jauh sebelum dollar meroket,” tutur Baris ditemui di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (31/8/2015).

Dia menjamin aksi dilakukan secara tertib dan damai. Aksi disesuaikan dengan apa yang disepakati. “Kami sepakat melakukan aksi cerdas. Insya Allah tak ada anggota kami yang nakal,” kata dia.

Pada aksi 1 September, para buruh menyampaikan 10 tuntutan kepada pemerintah. Tuntutan tersebut, yaitu menurunkan harga barang dan bahan bakar minyak (BBM), meminta pemerintah tidak mem-phk.

Lalu, menghentikan kemudahan tenaga kerja asing, mengembalikan daya beli, menaikkan upah minimum, sistem INA CBG’s, BPJS buruh lebih buruk turun, jaminan pensiun, tidak boleh ada diskriminasi pns atau buruh, dan meminta penegakan aturan keselamatan kerja.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini