News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Siswi SD Dicabuli Dua Teman Kelasnya di Toilet

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Seorang siswi kelas II SD (SD) Bina Kreasi Mandiri di Jalan Bayan, No. 1A, Kampung Ciketing Asem, Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi menjadi korban pencabulan dua orang teman kelasnya pada Senin (24/8/2015) lalu.

CR (7) dipaksa melakukan perbuatan tak senonoh oleh dua teman sekelasnya berinisial ST (7) dan BN (7) di toilet sekolah saat jam istirahat.

Sekretaris Jenderal Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Kota Bekasi, Aris Setiawan mengatakan, peristiwa ini terungkap saat korban mengeluh sakit di bagian kemaluannya ketika berada di rumah.

Orangtua korban yang terkejut lalu mendapati kemaluan anaknya tampak merah.

Sang anak lalu bercerita, bahwa dia dipaksa oleh teman sekelasnya untuk melakukan hal yang tidak senonoh.

Mengetahui hal itu, orangtua korban lalu melaporkan kejadian ini ke KPAI Kota Bekasi.

"Korban menjadi ketakutan pasca kejadian itu," kata Aris.

Aris menjelaskan, peristiwa itu terjadi di toilet sekolah.

Saat itu, CR hendak buang air kecil di toilet seorang diri.

Tak disangka, ST dan BN menerobos masuk yang saat itu ada korban di dalam toilet.

Keduanya lalu memaksa korban untuk melepaskan pakaiannya.

Awalnya korban menolak, namun karena tubuh pelaku lebih besar akhirnya korban ketakutan.

Setelah melucuti pakaian CR, kedua bocah laki-laki itu lalu meraba tubuh korban.

Bahkan mereka menggesek-gesekan kelaminnya ke arah kemaluan korban.

Tak lama berselang, ketiga rekan sekelas mereka, IM, BR dan JN mendadak masuk ke dalam toilet.

Awalnya, mereka berniat untuk buang air kecil, namun saat melihat kejadian itu mereka malah melihat adegan tersebut.

"Bukannya melerai, temannya yang baru masuk ke toilet malah menonton adegan itu," kata Aris.

Beberapa menit kemudian, kata Aris, bel sekolah berbunyi tanda jam istirahat selesai.

Dari situ, kekerasan seksual yang dialami korban berakhir.

Takut korban bercerita, para pelaku lalu mengancam korbannya agar tutup mulut.

"Kalau korban buka mulut, nanti bakal dijegat di jalan. Korban yang takut lalu sedih dan melaporkan kejadian ini ke orangtuanya," kata Aris.

Aris mengatakan, di sekolah terdapat dua toilet.

Namun tidak dibedakan toilet untuk kaum pria atau wanita, sehingga para siswa bebas menggunakan kedua toilet itu tanpa ada aturan.

Aris menambahkan, pihak sekolah telah berupanya untuk memediasi masalah ini.

Terhitung sudah tiga kali diadakan mediasi namun belum kesepakatan antara orangtua korban dan pelaku.

"Sudah tiga kali mediasi, sejak Selasa (25/8), Kamis (27/8) dan Jumat (28/8), namun orang tua korban masih belum menyetujui hasilnya," jelas dia.

Ketika dikonfirmasi, Kepala SD Bina Kreasi Mandiri, Rosita Sinaga saat dihubungi melalui sambungan telepon belum mau mengomentari masalah tersebut.

"Nanti saja ya mas," singkat Rosita.

Penulis: Fitriyandi Al Fajri

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini