News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Nasib, Setahun Laporan Pemerkosaan dan Penyekapan Tak Digubris Polisi

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi korban pemerkosaan

TRIBUNNEWS.COM, BEKASI -- Akibat laporannya tak ditanggapi, M (44) ayah, GV (16) salah satu siswi SMP di Jakarta Timur mendatangi Kantor Kepolisian Resor Kota Bekasi Kota pada Jumat (9/10/2015) siang.

Kepada wartawan, M mengatakan, anak perempuannya mengalami perkosaan yang dilakukan oleh teman lelakinya, H, November tahun lalu.

Ada pun, kejadiannya berlangsung di rumah indekos rekan pelaku yang berada di kawasan Pondokgede, Kota Bekasi.

Sehari setelah kejadian, M melaporkan kejadian ini ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Bekasi Kota dengan nomor laporan STPL/1981/K/IX/SPKT/RESTA BKS KOTA.

Namun, hingga setahun berjalan, pihak keluarga belum mendapat kejelasan terkait laporannya itu.

"Pelakunya juga belum ditangkap, dia masih berkeliaran di luar," ujar M di Mapolresta Bekasi Kota pada Jumat (9/10/2015).

S mengatakan, kejadian ini berawal ketika GV pamit untuk bermain bersama teman sekelasnya Ir (16) di sebuah Mall kawasan Pondokgede pada 15 September 2014 lalu.

Setibanya di sana, rupanya Ir sudah bersama dua orang pria dengan menggunakan dua sepeda motor. Mereka lalu memutuskan untuk pergi berkeliling kawasan Pondokgede.

Ir berboncengan dengan kawannya, lalu GV berboncengan dengan H. Di tengah perjalanan, keduanya terpisah karena terjebak kemacetan.

Di situlah, kemudian pelaku bermodus untuk mampir ke sebuah indekos temannya di wilayah Gamprit, Pondokgede. Kepada korbannya, H beralasan, ada barang miliknya yang tertinggal.

Sesampainya di indekos itu, korban diminta masuk, tapi GV menolak dan memilih untuk menunggu di luar. Namun, GV mendadak ingin buang air kecil, lalu pergi ke toilet di indekos itu.

Nahas, pelaku merangsek masuk ke toilet dan memaksa korban melayani nafsu bejatnya. Di situlah, korban diperkosa hingga selaput dara di kelaminnya robek.

"Saya sudah berteriak dan menggedor pintu untuk meminta bantuan, tapi tidak ada yang dengar. Saya disekap selama tiga hari karena diancam pelaku," katanya.

Setelah puas melampiaskan nafsu bejatnya, H yang bekerja sebagai kuli serabutan itu kemudian mengantar korban pulang di sekitar lingkungan rumahnya.

Korban pun akhirnya melaporkan kejadian ini ke orangtuanya. Mengetahui kejadian itu, orangtua korban geram. Bahkan S menyambangi rumah H yang berada di sekitar lokasi kejadian.

Bukannya meminta maaf, pelaku malah menantang S. "Untung aja anak lu nggak gue jual ke orang lain," ujar GV menirukan ucapan H kepada S.

Keluarga pun gerah dan melaporkan kejadian ini ke polisi pada Kamis, 26 September 2014. Akibat dari insiden ini, GV yang awalnya periang kini berubah menjadi anak yang pendiam. Bahkan dia sering melamun memikirkan kejadian yang menimpanya.

"Anak saya jadi trauma kalau mengingat kasus itu, kejadian ini sangat menganggu psikologi nya," ujar S.

Ketika dikonfirmasi, Kasubag Humas Polresta Bekasi Kota, AKP Siswo mengatakan, kasus tersebut masih ditangani oleh Unit PPA Satreskrim Polresta Bekasi Kota. "Laporannya sudah masuk, masih dilidik oleh anggota," singkat Siswo. (faf)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini