News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konsultan Asal Australia Benahi Koridor 6 TransJakarta

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah penumpang wanita di dalam bus TransJakarta, di Jakarta Pusat, Selasa (8/9/2015). PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) telah membentuk Tim Pengamanan Operasional untuk mengatasi kejahatan dan pelecehan seksual di bus TransJakarta untuk memberi rasa aman terhadap penumpang khususnya penumpang wanita. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggandeng AusADIS's Indonesia Infrastructure Initiative (IndII) untuk meningkatkan kualitas koridor enam TransJakarta (Ragunan-Dukuh Atas).

IndII merupakan lembaga konsultan asal Australia yang aktif membantu Jakarta mengembangkan sistem Bus Rapid Transit (BRT), termasuk mengawal transisi pengelolaan moda transportasi dari UP TransJakarta Busway ke PT Transportasi Jakarta sepanjang 2014.

Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI, Andri Yansyah, menjelaskan IndII sudah memaparkan kajiannya untuk membenahi persoalan di kordiroe enam yang juga menjadi model percontohan untuk pembenahan 11 koridor lain.

"Kita pilih yang kompleksitas masalahnya paling tinggi supaya nanti mudah mengimplementasikannya di koridor lain yang pelayanannya dianggap lebih baik dari Koridor 6," ujar Andri di Jakarta, Rabu (14/10/2015).

Rencananya, Pemprov DKI Jakarta akan membangun fasilitas Park And Ride di Ragunan, Jakarta Timur. Fasilitas serupa telah dibangun di ujung koridor sembilan, Cililitan, bekerjasama dengan pengelola Pusat Grosir Cililitan (PGC).

"Park And Ride-nya mungkin dua atau tiga lantai, mengantisipasi lonjakan penumpang saat kualitas pelayanan Koridor 6 telah jauh diperbaiki," sambung Andri.

Selain itu ada rencana pengembangan beberapa halte, berupa pemanjangan ukuran seperti dilakukan di koridor satu dan koridor sembilan. Beberapa halte akan memiliki pintu khusus untuk menaikkan dan menurunkan penumpang.

"Kalau haltenya diperlebar kan tidak mungkin, nanti mengganggu lebar jalan yang sudah sempit. Jadi supaya penumpang tidak berdesakan, ukuran halte akan diperpanjang," terang dia.

Anggaran pembenahan layanan koridor enam ini rencananya menggunakan APBD 2015. "Supaya cepat, bila ada anggaran yang memungkinkan untuk dipakai di tahun ini akan kita gunakan," beber Andri.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini