TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Tersangka pembunuh anak dan ibu di Perumahan Aneka Elok, Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur, diketahui berkat sketsa wajah pelaku yang digambar oleh ahli gambar polisi berdasarkan keterangan saksi.
Polisi menetapkan Heri Kurniawan, residivis yang tinggal di perkampungan di belakang kompleks tempat korban tinggal.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, mengatakan, sejak awal pembunuhan diketahui pada Kamis (8/10/2015). Satgas gabungan Polda Metro Jaya, Polres Jakarta Timur, dan Polsek Cakung lekas memeriksa sejumlah saksi.
Selain itu, ucap Krishna, petugas gabungan juga mulai mencari latar belakang setiap warga di daerah itu. Juga 2 tim dokter forensik dan Inafis turun menganalisa DNA darah serta sidik jari yang ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP).
"Kami mencari latar belakang warga sekitar situ yang residivis atau yang pernah melakukan kejahatan," kata Krishna saat jumpa pers di Main Hall Polda Metro Jaya, Jumat (16/10/2015).
Sementara tim bekerja mencari latar belakang warga yang mencurigakan, ternyata ada warga yang melihat seseorang mencurigakan keluar dari rumah korban sekitar pukul 12:30 pada Kamis (8/10/2015). Pukul 12:30 adalah waktu yang paling cocok dengan dugaan ibu dan anak tersebut tewas berdasarkan analisa dokter forensik.
Polisi mengesampingkan saksi-saksi lain yang menyebut ada 2 orang yang masuk ke rumah pada pukul 13.30 dan pukul 14.00.
"Kami kemudian membuat sketsa wajah terduga pelaku itu oleh ahli. Gambar itu dibuat berdasarkan keterangan saksi," kata Krishna. Sketsa wajah pelaku kemudian selesai dibuat pada Rabu (13/10/2015) atau 6 hari setelah pembunuhan terjadi.
"Setelah sketsa selesai, kami turunkan tim surveilance untuk mencari warga sekitar yang wajahnya mirip dengan sketsa yang digambar ahli sesuai keterangan saksi," kata Krishna.
Tim surveilance atau polisi yang menyamar ini diterjunkan sebanyak 30 orang. Mereka berkeliaran di sekitar lokasi pembunuhan dan gang-gang sempit di sekitaran lokasi pembunuhan. Sampai akhirnya ditemukan Heri Kurniawan yang paling cocok mukanya dengan sketsa wajah itu.
Kemudian polisi meringkus Heri di sebuah pabrik baja di Jakarta Timur pada Jumat (15/10/2015). Krishna menjelaskan, anak buahnya menunggu Heri sejak sore hari pada Kamis (16/10/2015). Kemudian Heri baru muncul pada Jumat (15/10/2015) pagi pukul 05.00.
"Langsung kami tangkap dan interogasi. Dia lalu mengaku sore harinya," kata Krishna. (Theo Yonathan Simon Laturiuw)