Semenjak itu selalu saja ada pihak swasta yang menjadi pengelola sampah di Bantar Gebang.
Ahok menilai ada permainan di balik pengelolaan sampah di Bantar Gebang.
"Saya lebih curiga ini ada soal duit rezeki aja. Kita enggak bisa nuduh juga," katanya di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (23/10/2015).
Ahok mengatakan Pemprov DKI ingin memutus kontrak dengan perusahaan tersebut, namun malah ancaman yang diterimanya, yakni sampah yang ada di Jakarta tidak diperbolehkan lagi dikirim ke Bantar Gebang.
Ia mengatakan selama ini pengelolaan sampah PT Godang Tua Jaya tidak beres. Ia bahkan telah mengirimkan surat peringatan (SP) pertama.
Apabila 105 hari ke depan tidak dibenahi, ia mengancam kirim SP kedua dan ketiga, lalu diputus kontrak.