TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ketua RT 08/19, tempat tersangka pengeboman Mal Alam Sutera, Leopard Wisnu Kumala (LWK) tinggal, Maryono menuturkan kondisi rumah tersebut terbilang rapi pada saat digerebek oleh Densus 88 Anti teror.
Sama dengan rumah lainnya, kediaman LWK merupakan rumah sedehana bertipe 36 dengan dua kamar tidur dan satu kamar mandi. Kamar tidur terletak berderetan dibatasi oleh kamar mandi.
Menurut Maryono di kamar nomor dua atau yang paling ujung, petugas menyita dua bungkus rokok berwarna putih, satu laptop, dokumen, tas besar dan sejumlah alat berkabel. Namun Maryono tidak tahu benda apa yang terlilit kabel tersebut.
"Lalu petugas densus mengatakan, Ini pak Maryono, barang barang yang kami sita, barang barang ini mencurigakan," ucap Maryono menirukan omongan petugas saat penggeledahan di Rumah LWK (29) di Blok C9 nomor 2, Banten Indah Permai (BIP), Banten, Kamis (29/10/2015)..
Maryono yang baru dua tahun menjadi ketua RT tersebut mengatakan tidak ada barang atau ornamen rumah yang mencurigakan atau diindikasikan jaringan terorisme. Tidak ada pajangan foto atau lambang lambang ekstrimis di dalam rumah. Sama seperti lainnya, di dalam kediaman LWK hanya ada foto keluarga yang dipajang dan peralatan elektronik seperti televisi.
"Tidak ada, tidak ada yang mencurigakan sama sekali, tampilan orangnya pun sama seperti pada umumnya," paparnya
Saat penggeledahan tersebut Maryono melihat LWK yang sedang digelandang petugas. Pada saat itu baik LWK maupun sang istri yang sering disapa mama Elke, sedang menggendong anak perempuan, hanya tertunduk. Suasana penggeledahan pun tampak tertib tidak ada perlawanan atau kegaduhan.
"Tidak menangis hanya tertunduk saja," katanya. (Taufik ISmail)