Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI punya rencana, andai tumpukan sampah yang ada DKI tidak bisa lagi dibuang ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang.
"Kami juga enggak mau buang di Bogor atau Bekasi kok, rugi. Terlalu jauh rugi di transpor," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (5/11/2015).
Oleh karena itu, Pemprov DKI berencana untuk membangun alat pembakar sampah atau incenerator.
Nantinya, ujar Ahok, DKI akan membangun incenerator di empat lokasi di Jakarta, yaitu Sunter, Cakur, Marunda, dan Semanan.
Selain membangun incenerator, lanjut Ahok, Badan Usaha Milik Daerah PD. Pasar Jaya diinstruksikan agar mengelola sampah pasar-pasar yang ada di Jakarta.
Saat ini polemik antara Pemprov DKI dengan Pemkot Bekasi dan pihak pengelola TPST Bantargebang terkait sampah belum terselesaikan.
Yang terbaru terjadi pengadangan 200 truk sampah Jakarta yang dilakukan warga di Jalan Transyogi, Cileungsi, Bogor Timur pada Senin (2/10/2015) pagi.
Pengadangan itu mengakibatkan 6.500 ton sampah terbengkalai. Pengadangan dilakukan warga untuk menuntut 'uang bau' kepada Pemprov DKI atas truk-truk sampah yang melintas di jalan tersebut.