TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dukungan elemen masyarakat di DKI Jakarta dalam mendukung Adhyaksa Dault sebagai calon Gubernur DKI Jakarta 2017, terus bertambah. Buktinya, Eksponen Muda Lintas Iman, Kamis (19/11), di Jakarta mendaulat Adhyaksa sebagai untuk maju sebagai orang nomer satu di DKI Jakarta.
"Kami di sini ingin menegaskan bahwa pak Adhyaksa bukanlah orang yang beragama dengan ekstrem, pak Adhyaksa adalah pemimpin yang nasionalis religius, jadi sangat salah jika ada anggapan pak Adhyaksa tidak memikirkan agama lain. Kami mantap mendukung pak Adhyaksa karena Jakarta pasti akan bertambah damai, karakter pak Adhyaksa sangat luar biasa," ungkap Viktus Murin juru bicara pendeta dan Eksponen Muda Lintas Iman dalam pendaulatan di Jakarta.
Dalam pendaulatan kemarin, hadir sekitar 11 pendeta dan beberapa aktivis kristen yang ada di nasional dan DKI Jakarta.
Hadir juga beberapa tokoh olahraga nasional, adik kandung mantan presiden RI, Abdurrahman Wahid, Lily Wahid dan beberapa pimpinan organisasi kristen.
Dalam acara tersebut, dilakukan ikrar pendaulatan mantan Menteri Pemuda dan Olahraga untuk maju sebagai Gubernur DKI bersaing dengan Basuki Purnama alias Ahok. Sebanyak 25 tokoh melakukan penandatanganan pendaulatan tersebut.
Diantaranya mereka adalah, Viktus Murin, Nikson Gans Lalu, Donny Lumingus, Silvester Mbete, Hironimus Abi, Achmad Suhawi, Lilly Wahid, Pdt. Vecky Rakly Tuju, Pdt. Weldy Paat, Pdt. Adry Kamasih, pdt Stenly Sumolang,pdt Rico Mundung, Pdt Andre Runtu, pdt Bambang Baduge, pdt.Nofri Bogian, Pdt Steven Waraouw, Pdt Felmer Kumolantang, Pdt. Max Tatopa, Rahel Tuerah, Dikson Siringiringo, John Siregar, Stephen Pangkerego, Nelwan Rompis, Alexander Domingo, dan Fransiskus Namang.
"Adhyaksa sudah jaminan orang bersih. Bebas dari korupsi. Dan yang pasti, mampu berkomunikasi dengan baik, kami butuh pemimpin seperti pak Adhyaksa," kata Max Tatopa salah satu pendeta yang hadir.
Adhyaksa mengaku terharu dengan pendaulatan keduanya ini. Pendaulatan pertama sudah dilakukan pendukung Adhyaksa di Hotel Kartika Chandra beberapa waktu lalu.
"Ini inisiatif dari kawan-kawan dan para teman saya. Saya juga terkejut dengan apa yang dilakukan mereka. Mungkin ini pembuktian dari kawan-kawan saya ini kalau saya merupakan orang yang bisa hidup berdampingan dengan siapapun. Saya ini bukan Islam garis keras, dan saya ini bukan beragama ekstrem. Saya sangat terharu dan sangat berterima kasih," paparnya.