TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menyambangi Balai Kota, Jakarta. Rahmat bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama demi membahas evaluasi kerja sama pengolahan sampah di Bantargebang, Bekasi.
Wali Kota Bekaso didampingi Sekretaris Daerah Bekasi, Asisten Daerah II, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Bekasi, Badan Penanggulangan Lingkungan Hidup, Dinas Perhubungan, Dinas Kebersihan, dan beberapa pejabat Kota Bekasi lainnya.
Seusai bertemu dengan Basuki, Rahmat menjelaskan ada beberapa poin kerja sama yang harus dievaluasi.
Yang pertama, kata Rahmat, terkait dengan jam operasional truk Dinas Kebersihan DKI, nantinya truk-truk milik DKI diperkenankan melintas selama 24 jam.
Selain itu juga, terkait rute tambahan untuk DKI sampai ke Bantargebang. Meski belum menjelaskan secara mendetail, Rahmat menjamin akan menambah satu rute lagi untuk DKI.
"Dengan itu kan butuh sinergitas dengan DKI, makanya butuh adendum," ujar Rahmat di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (25/11/2015).
Adanya adendum antara Pemerintah Kota Bekasi dengan Pemerintah Provinsi DKI, Rahmat berharap warga Bekasi dan warga DKI tidak lagi dirugikan karena permasalahan sampah.
Terdapat empat poin adendum. Selain persoal jam operasional dan rute, dalam adendum itu disebutkan, "Ada kewajiban DKI yang selama ini kurang terselesaikan, makanya kita minta langsung," imbuhnya.
Kewajiban DKI itu di sektor kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur. Hal itu juga diamini oleh Basuki.
"Pak Gubernur (Ahok) bilang 'Berapapun juga silahkan, yang penting pada proporsionalnya'," ujar Rahmat meniru apa yang diucapkan Basuki kepadanya.