TRIBUNNEWS.COM.JAKARTA - Para nelayan di Muara Angke, Pluit, Jakarta Utaraberharap agar pemerintah terus memperhatikan kehidupan nelayan, sejalan dengan merekayang terus mendukung semua program kerja pemerintah.
“Selama ini kami selalu mendukung program kerja pemerintah, termasuk rencana reklamasi pantai teluk Jakarta yang letaknya dekat dengan permukiman kami. Kami yakin reklamasi akan membawa perkembangan yang positif. Namun disisi lain kami juga ingin meminta pemerintah mengembangkan fasilitas untuk nelayan,” ungkap H. Warnita, Ketua Paguyuban Nelayan Pengasinan Indonesia (PNPI)
Menurut Warnita, masih banyak fasilitas yang dibutuhkan nelayan yang perlu mendapat perhatian pemerintah seperti fasilitas pengeringan ikan, perbaikan lingkungan permukiman, serta tempat pendaratan ikan.
Warnita sangat menyayangkan adanya pihak luar Muara Angke yang justru menjual nama nelayan Muara Angke untuk tujuan tertentu.
Mereka ‘berteriak teriak’ mengatakan nelayan menolak reklamasi pantai yang menjadi program pemerintah DKI Jakarta.
“Kita justru dukung reklamasi kok, siapa itu yang menjual nama kami untuk menolak reklamasi pantai? Bukan nelayan sini pasti tuh”, kata Warnita.
Sementara itu tokoh nelayan lainnya Ustadz Mukri mengatakanmereka yang ‘bikin keributan’di luar dengan mengatasnamakan nelayanjustru tidak dikenal di Muara Angke.
Karena itu warga perkampungan nelayan menduga mereka memiliki agenda terselubung.
“Kami di sini baik-baik saja. Bahkan hubungan kami dengan lingkungan sekitar termasuk dengan Pluit City juga harmonis. Kenapa pada menyudutkan Pluit City? Yang pada ribut-ribut soal nelayan Muara Angke seperti KNTI dari dulu ngga pernah muncul, kok sekarang berkoar-koar?,” katanya.
Mukri juga menjelaskan bahwa kerjasama pihak Pluit City dengan warga Muara Angke selama ini berjalan baik.
Misalnya banyak program CSR Pluit City yang disalurkan kepada warga Muara Angke, seperti bantuan pembangunan masjid, beasiswa, pembangunan TPA dan PAUD, perbaikan infratruktur jalan, dukungan berbagai kegiatan sosial, dan sebagainya.
“Bahkan bulan Januari 2016 besok ada 3 nelayan yang diberangkatkan umroh. Dan rencananya tiap tahun akan diberangkatkan umroh lagi secara bergantian,” tambahnya.
Sementara itu AVP Public Relation and General Affairs Pluit City Pramono mengatakan, selama ini hubungan pihaknya dengan nelayan Muara Angke harmonis.
Bahkan pihaknya telah merencanakan kedepan saat Pluit City dalam masa pembangunan akan memberikan kesempatan warga Muara Angke akan direkrut sebagai karyawan.
“Pluit City kan nantinya akan terdiri dari tempat tinggal, perkantoran, mal, ruko dan lain-lain. Tentu semua itu akan membutuhkan banyak pekerja yang diprioritaskan dari warga Muara Angke,” katanya.