TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Demi meningkatkan keamanan bus sekolah sebagai pengganti Metromini, Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta menerjunkan ratusan anggota Brimob.
Sekitar 62 bus sekolah dikerahkan Pemerintah Provinsi DKI untuk menggantikan Metromini, mengangkut penumpang. Nyatanya ada yang tidak suka dengan langkah itu.
Di Koja, Jakarta Utara, ada sopir Metromini yang mengadang bus sekolah. Demi mencegah adanya pengadangan, Dishubtrans DKI menerjunkan pasukan untuk mengawal bus sekolah.
"Iya, di setiap bus (sekolah) kami minta satu orang anggota Brimob dan Sabhara jaga. Tapi ada anggota Dishub juga," ujar Wakil Kepala Dishubtrans, Yani Wahyu saat dihubungi, Selasa (22/12/2015).
Untuk di dalam bus, ujar Yani, menyertakan anggota kepolisian memberikan keamanan di dalam bus. Pengamanan itu juga untuk mencegah adanya hal-hal yang tidak diinginkan, macam sweeping dan premanisme.
"Untuk polisi, total yang disiagakan untuk mengamankan bus sekolah yang beroperasi mengangkut penumpang itu ada sekitar 250 polisi," imbuhnya.