TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penanganan masalah menahun macet masih menjadi program prioritas di Jakarta untuk 2016. Pada rapat Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI dengan Komisi B, dibahas beberapa pembenahan untuk mengurai kemacetan di Jakarta.
Anggota Komisi B DPRD DKI, Yuke Yurike memaparkan, pada 2016 mendatang ada beberapa hal yang disoroti untuk mengurai kemacetan di Ibu Kota, yaitu penambahan armada bus, pengkajian putaran balik di beberapa ruas jalan, dan penertiban parkir liar.
"Sudah menjadi pekerjaan rumah untuk PT Transjakarta menambah jumlah armada bus. Dibahas juga penertiban untuk mengurai kemacetan, seperti parkir liar dan putaran balik yang dinilai belum tepat penempatannya," ujar Yuke saat dihubungi pada Kamis (24/12/2015).
Yuke mencontohkan, titik putaran balik yang dinilai kurang tepat penempatannya hingga membuat macet. Misalnya, putaran balik dari arah Manggarai menuju Pancoran. Di ruas jalan itu, tadinya ada empat titik putaran yang tidak tepat penempatannya.
"Itu tidak tepat dan membuat macet. Ya harus dikaji ulang," imbuhnya.
Untuk penertiban parkir liar, ujar Yuke, Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI telah membeli 32 mobil derek kecil otomatis. Sedangkan untuk mengangkut motor-motor yang parkir sembarangan, Dishubtrans DKI akan membeli truk-truk yang ada di showroom mobil, yang kapasitas tiap truknya dapat mengangkut 30-40 motor.
Nantinya, bila ada kendaraan yang parkir di pinggir jalan akan diderek dan diangkut. Selain itu, juga akan diterapkan denda sebesar Rp 500 ribu untuk mobil dan Rp 250 ribu untuk motor, yang parkir liar.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan, setelah melalui pembahasan panjang bersama Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI, akhirnya Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI 2016 sebesar Rp 66,3 Triliun disahkan dengan Peraturan Daerah (Perda).
Menurutnya, APBD kali ini merupakan APBD yang terbaik. Ahok menyebutkan, program prioritas di Jakarta masih pada masalah-masalah menahun, seperti macet, banjir, permukiman kumuh, dan sampah.