News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ledakan Bom di Sarinah

Puslabfor: Bom di Sarinah Mirip Bom Masjid Polresta Cirebon dan Beji

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Gusti Sawabi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jalan MH Thamrin Jakarta Pusat menuju Monas disekitar Bundaran HI ditutup sementara pasca ledakan dan penembakan, Kamis (14/1/2016). Sejumlah pelaku teror melakukan peledakan dan penembakan kepada polisi dan warga didaerah Sarinah, Jakarta Pusat, mengakibatkan korban tewas serta terluka. TRIBUNNEWS/HERUDIN

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri telah mengumumkan unsur bahan peledak yang digunakan para teroris melakukan teror di sekitar pusat perbelanjaan Sarinah, Jakarta Pusat.

Sekretaris Puslabfor Polri, Komisaris Besar Hudi Suryanto, mengatakan bom Thamrin mempunyai kemiripan unsur bahan peledak dengan bom di Masjid Polresta Cirebon pada 2011 dan bom di sebuah rumah di Beji, Depok pada 2012.

“Bahan peledak ini mirip seperti yang pernah terjadi di dalam masjid Polresta Cirebon dan ada kemiripan di Beji, Depok. Isi sama,” tutur Hudi kepada wartawan ditemui di Mapolda Metro Jaya, Jumat (15/1/2016).

Dia meyakini unsur bahan peledak itu mirip karena mempunyai database di setiap tempat terjadi bom. “Ini semua diyakini. Kami menghimpun database setiap TKP bom,” kata dia.

Puslabfor Polri melakukan olah TKP di tiga tempat sekitar pusat perbelanjaan Sarinah. TKP pertama Pos Polisi Sarinah, TKP kedua berada di halaman Starbuck Coffee, dan TKP ketiga di dalam Starbuck Coffee.

Di TKP pertama, aparat kepolisian menemukan tabung gas elpiji 3 kg sebagai chasing, ada pemicu berupa bohlam lampu dihubungkan menggunakan kawat dengan baterai terpasang berupa aki sepeda motor.

Baterai berupa aki sepeda motor membutuhkan kekuatan besar daripada baterai biasa. Lalu, diisi serbuk bahan peledak untuk diledakkan. Ditambah paku-paku dan mur. Kemudian, dilapisi lempengan besi bulut sebagai penutup.

Sementara itu, di TKP kedua dan TKP ketiga, menurut dia, isi hampir sama dengan bahan peledak di TKP pertama, namun ada perbedaan. Perbedaan itu berupa chasing atau pembungkus dilapisi pipa besi.

“Itu semua bisa diperoleh secara bebas,” kata dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini