Laporan Wartawan TRIBUNNEWSBOGOR.com, Yudhi Maulana
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Sebagian warga di sekitar Bendung Katulampa, Kota Bogor, Jawa Barat, meyakini munculnya ular hitam di sekitar aliran sungai Ciliwung sebagai pertanda sungai akan meluap dan menimbulkan banjir.
Hal ini dikatakan Dadang (60) warga setempat saat ditanya soal fenomena disekitar Bendung Katulampa.
"Dulu, sebelum Bendung Katulampa meluap, pasti ada ular hitam masuk ke rumah warga. Pas ular hitam itu pergi, gak lama hujan deras terus Banjir datang dari hulu Ciliwung," katanya saat ditemui di dekat Posko Bendung Katulampa, Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (20/1/2016).
Lanjutnya, ular hitam tersebut tak begitu panjang, hanya sekitar 60 sentimeter.
Namun, kulit sisiknya yang hitam tampak berkilau, berbeda dengan ular pada umumnya.
Warga yang rumahnya kedatangan ular tersebut tidak berani untuk membunuhnya.
Sebab, warga percaya bila ular tersebut dibunuh akan terjadi hal yang tak diinginkan.
"Tapi penampakan ular hitam itu udah gak ada sekarang," kata Dadang.
Dadang menceritakan, kondisi jembatan Bendung Katulampa berbeda saat dirinya masih berusia remaja, sekitar tahun 1950-an.
Saat itu, jembatan masih terbuat dari kayu jati.
Bentuk pintu airnya juga masih sederhana.
Bahkan, bila ingin membuka tutup pintu air harus dengan empat orang.
"Dulu kalau Katulampa lagi tinggi, warga semua pada keluar, ngeliatin kondisi airnya. Dulu mah di sini masih gelap, lampu-lampu jalan belum ada," katanya.
Noni Belanda
Bendung Katulampa, Bogor Timur, Kota Bogor, Jawa Barat ternyata menyimpan cerita mistis di kalangan warga.
Bangunan bendung yang dibangun saat jaman Belanda itu masih terlihat kokoh.
Dibalik kekokohan Bendung Katulampa, terdapat cerita mistis yang cukup menyeramkan.
Dadang (58) warga setempat mengatakan, ada 'Penunggu' Bendung Katulampa yang kerap menampakan diri di jembatan tersebut.
"Saya dari kecil di sini, dan kata orang-orang dulu, di Jembatan Katulampa ini ada penunggunya, sosoknya noni Belanda. Warga nyebutnya Nyonya Verkis," katanya kepada TribunnewsBogor.com, Rabu (20/1/2016).
Lanjutnya, sosok noni Belanda tersebut berperawakan tinggi sekitar 2 meter, mengenakan baju kuno Belanda warna putih, berambut pirang, dan berparas cantik.
Kadang, warga melihat penunggu Bendung Katulampa ini sedang berdiri di atas jembatan.
"Dia (Noni Belanda) suka diri di jembatan, kadang orang ngeliatnya dia terjun ke Sungai Ciliwung," terangnya.
Kemunculan Noni Belanda ini sering terjadi pada malam Jumat, atau malam Senin pada tengah malam.
Namun, selama ini Noni Belanda tersebut tidak pernah mengganggu dan hanya menampakkan diri saja.
"Paling tukang ojek yang mangkal di sini malem-malem, lihat ada cewek cantik pakai baju putih, terus gak lama ngilang," katanya.