TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Klenteng Pan Kho, Kota Bogor, mulai bersolek jelang perayaan Tahun Baru Imlek 2567.
Sesuai tradisi, warga keturunan Tionghoa punya beberapa ritual yang wajib dilakukan.
Salah satunya ritual penyucian Kimsin (patung dewa-dewi). Dalam kepercayaan, ritual Kimsin atau memandikan rupang (patung) dilakukan setelah roh dewa-dewi diyakini pergi ke langit untuk melaporkan amal perbuatan manusia di bumi selama satu tahun.
Rupang atau patung kemudian dimandikan dengan maksud menyiapkan kembali tempat yang bersih untuk para roh dewa-dewi ketika kembali turun ke bumi.
Pengelola Klenteng Pan Kho Chandra mengatakan, makna dari ritual penyucian Kimsin ini adalah untuk membersihkan jiwa dan raga agar kembali bersih.
"Ini untuk penyucian diri menjelang Tahun Baru Imlek agar saat memasuki tahun baru, jiwa dan raga suci dari berbagai kesalahan dan penyakit hati," ucap Chandra, Jumat (5/2/2016) kemarin.
Sebelum melakukan ritual tersebut, dilakukan sembahyang atau puja bakti dengan maksud berdoa memohon berkah kepada Tuhan.
"Dalam memandikan Kimsin tidak sembarangan. Ada cara-cara khusus melakukannya," kata Chandra.
Ada lebih dari 100 patung dewa-dewi di klenteng tertua di Bogor ini yang dibersihkan.
Satu per satu patung serta peranti peribadatan yang ada di klenteng tersebut dibersihkan dari debu dan kotoran yang menempel.
Perlahan, patung-patung itu kemudian dibasuh dengan air yang sudah dicampur dengan bebungaan.
Pembersihan juga dilakukan di sejumlah bagian klenteng dan altar pemujaan.
Hal ini merupakan simbol tanda bakti kepada leluhur.(Kontributor Bogor, Ramdhan Triyadi Bempah)