TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menilai Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Abraham Lunggana atau Haji Lulung tidak paham persoalan mengapa kawasan Kalijodo perlu ditertibkan.
Pria yang akrab disapa Ahok ini mengatakan bukan hanya prostitusinya yang menjadi latar belakang rencana penggusuran Kalijodo, namun soal bangunan yang berdiri di ruang terbuka hijau.
"Soal Kalijodo bukan soal prostitusinya, kalau Kalijodo bukan di jalur hijau kalau bisa saya resmiin ya saya resmiin asal sesuai Perda," ujar Basuki atau sapaannya Ahok di Balai Kota, Jakarta, Sabtu (13/2/2016).
Terkait prostitusi yang dipersoalkan Haji Lulung, Ahok mengatakan ada perbedaan antara praktik yang dijalankan di Kalijodo dengan yang ada di tempat seperti hotel.
Menurut mantan Bupati Belitung Timur ini, lokalisasi prostitusi di tempat seperti Kalijodo itu masuk kateogori kawasan kelas menengah kebawah, sehingga rawan penyebaran penyakit.
"Yang kelas menengah kebawah itu selalu menyebarkan penyakit. Sebetulnya Jakarta ada lokalisasi lho yang enggak resmi ya, seperti di Ancol, Kota, Mangga Besar itu kan lokalisasi sebetulnya, nah itu yang sehat karena mahal," kata Ahok.
Sebelumnya, Lulung menilai Ahok tebang pilih dalam urusan penertiban kawasan lokalisasi prostitusi.
Lulung mengatakan seharusnya Ahok juga berani menertibkan praktik prostitusi di hotel-hotel besar.