TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pekerja seks komersial (PSK) yang terinveksi virus HIV disinyalir ada yang aktif beroperasi di lokasi prostitusi ilegal di Kalijodo, Jakarta.
"Pasti yang (terinfeksi) HIV masih ada yang aktif," kata dokter Intan Novita, Koordinator Layanan HIV/AIDS Puskesmas Penjaringan, Selasa (16/2/2016).
Intan tidak dapat memastikan berapa jumlah PSK yang seperti itu.
Soalnya, tahun ini belum dapat dilakukan pengecekan.
Menurut dia, tahun 2015, sebanyak 200 PSK di Kalijodo datang mengecek kesehatan ke puskesmas tempat Intan bekerja. Saat itu, puluhan di antara mereka telah terkena virus HIV.
"Sekitar empat puluhan lebih ada," kata Intan.
Jelang akhir 2015, pemilik kafe tiap dua bulan membawa para PSK Kalijodo, sekitar 15 orang, untuk melakukan pemeriksaan.
Puskesmas Penjaringan juga punya program jemput bola sejak 2014.
"Kami datang satu tim dokter puskesmas yang terdiri dari dokter, perawat, petugas lab, untuk memeriksakan kesehatan (PSK)," ujar Intan.
Dengan rencana penertiban yang ada sekarang, pihaknya belum tahu apakah dapat memantau PSK yang telah mengidap HIV.
Ia mengkhawatirkan, penertiban kawasan itu akan membuat mereka tidak terpantau dan tidak mendapat obat rutin.
Puskesmas Penjaringan menyediakan obat Anti Retroviral Virus (ARV) bagi pengidap HIV.
"Di kami ARV kami berikan gratis, termasuk kondom," kata Intan.
Penulis : Robertus Belarminus