Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Suasana menjadi cair saat Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana menerima perwakilan warga Kalijodo bersama Mohamad Taufik.
Sebelumnya ratusan warga Kalijodo menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD DK, Jumat (19/2/2016).
Sekitar sepuluh orang perwakilan warga Kalijodo pun diterima pria yang akrab disapa Haji Lulung bersama Taufik.
Dialog pun dilakukan antara Lulung dengan warga Kalijodo.
Awalnya seorang perwakilan warga mengeluhkan sikap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Warga yang mengaku bernama Lusi itu mengatakan seharusnya Ahok berdialog juga dengan warga Kalijodo.
Hal itu agar warga memahami sosialisasi yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI.
Lusi mengeluhkan, bagaimana warga Kalijodo diperlakukan dengan tidak terhormat.
Dia mengeluh dengan adanya ratusan aparat dengan laras panjang melintas di depan rumahnya di Kalijodo.
"Tolong sampaikan kepada Pak Ahok yang tidak terhormat. Kita warga selama ini, ditindas terus," keluhnya kepada Lulung dan Taufik di ruang rapat lantai 9 gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat.
Lusi mengaku, bahwa anaknya sampai takut untuk berangkat sekolah.
Anaknya takut rumah orangtuanya dibongkar pemerintah provinsi DKI Jakarta.
Dia meminta kepada Ahok agar ada dialog kepada warga.
"Kita mau dibawa ke mana? Keluarga saya di situ semua," ujar dia.
Namun, saat ingin melanjutkan keluhannya tiba-tiba mic yang digunakannya mati.
Seorang staf DPRD DKI terlihat kelimpungan mau menghidupkan mic tersebut.
Perhatian pun beralih, pembicaraan terhenti.
Saat mic menyala kembali, Lulung pun berceloteh yang membuat orang-orang yang ikut pertemuan tersebut tertawa.
"Kalau sudah ngomongin Ahok begini nih. Mati. Jadi takut semua," candanya disambut tawa belasan orang di dalam ruang rapat.