TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kedatangan ratusan personel gabungan dari Badan Narkotika Nasional (BNN), Polri dan TNI di Appartemen Kalibata City, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (25/2/2016) membuat warga panik.
Para polisi berseragam lengkap dengan membawa anjing dari Satwa Polda Metro Jaya menyisir 10 tower yang ada di Apartemen Kalibata City.
Beberapa lantai dari target buruan operasi dari kepolisian terhadap Warga Negara Asing (WNA) tidak begitu efektif. Karena terlihat kurang dari 10 WNA yang terjaring untuk di tes urine. Disinyalir ada dugaan razia gabungan itu sudah bocor.
Sehingga, bandar-bandar narkoba dari WNA itu sudah kabur melarikan diri. Dimana, razia itu digelar pada pagi hari. Padahal, transaksi narkoba diketahui biasanya terjadi pada malam hari.
"Kaget banget ada banyak polisi disini. Ada apaan sih," tutur Ani (24) seorang mahasiswa yang tinggal di Apartemen Jasmine Kalibata City, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (25/2).
Menurutnya, tidak mengetahui adanya peredaran narkoba di Apartemen Kalibata City. Sehingga, dia mengatakan warga cukup resah dengan keberadaan peredaran narkoba disana.
"Resah bangetlah kalau memang ada peredaran narkoba disini. Untung polisi cepat turun," tuturnya.
Namun, dia berharap razia ini dilakukan untuk pencitraan yang dilakukan pihak kepolisian. Karena berdasarkan informasi lewat media, memerangi narkoba merupakan instruksi langsung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Razia-razia kaya gini jangan jadi ajang pencitraan saja. Kalau benar ada peredaran narkoba harus diberantas tuntas," ucapnya. (Bintang Pradewo)