News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gerhana Matahari

Cerita Djarot Soal Mitos Gerhana Matahari

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menceritakan pengalamannya saat masih anak-anak soal Gerhana Matahari Total (GMT).

Djarot sangat tertarik untuk melihat gerhana matahari total.
Dia pun bercerita masa kecilnya.

Saat itu, mitosnya fenomena gerhana matahari total merupakan matahari yang dimakan sama buto ijo.

Menurut mitos, buto ijo digambarkan sebagai sosok yang tinggi besar ibarat raksasa dengan tubuh yang berwarna hijau.

Kehadirannya selalu disertai dengan aroma busuk yang sangat menyengat, persis seperti busuk lumpur pembuangan limbah rumah.

"Mitos waktu saya kecil itu, kalau ada gerhana, katanya, itu mataharinya diemplok, dimakan sama buto ijo," cerita Djarot mengenang masa kecilnya.

Namun, lambat laun Djarot menyadari kalau gerhana matahari total merupakan fenomena alam yang langka terjadi di Indonesia.

Bahkan, menurut Djarot, fenomena alam itu bisa dijadikan materi untuk penelitian.

"Bahwa dalam hidup ini, kita tidak bisa melawan alam. Kita harus menyelaraskan kehidupan dengan alam," kata Djarot.

Djarot menjelaskan, bahwa manusia tidak bisa melawan alam.
Contohnya, ungkap dia, bagaimana Jakarta bisa tertimpa bencana banjir, karena manusianya yang melawan alam.

"Kalau kita melawan alam, alam akan melawan kita. Kita lihat di Jakarta ini, terjadi banjir karena kita melawan alam, karena kita tidak ramah terhadap alam," ungkapnya.

Dia mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat agar menyaksikan fenomena alam yang jarang terjadi, seperti gerhana matahari total.

"Anak-anak sekolah, guru-guru yang mengajar IPA, itu harus melihat tentang Gerhana Matahari Total," ucap Djarot.

Djarot akan mengajak seluruh keluarganya untuk menyaksikan fenomena alam yang terjadi setiap 33 tahun sekali tersebut.

"Saya akan bawa anak-anak untuk menyaksikan fenomena ini. Kalau tertarik saya bisa bawa ke TIM," kata Djarot.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini