TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), Yuddy Chrisnandi, menerima pesan singkat atau SMS bermakna ancaman.
Ada tiga kata 'mengerikan' yang disinyalir menjadi alasan pihak Menteri Yuddy Chrisnandi laporkan seorang guru honorer.
Kepala Biro Hukum, Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian PANRB, Herman Suryatman, menjelaskan, seorang guru honorer Mashudi (38), di Brebes diduga mengirim Yudi sejumlah SMS melalui nomor telepon 087730837XXX.
Dalam satu SMS-nya tertulis '*** (jenis binatang) yudi go**** jadi menpan rusak, kami bisa hilang kesabaran tak bantai nt dan keluargamu ! hati2 ini akan jd kenyataan'.
Dia menjelaskan, pesan dikirim sekitar bulan Desember 2015 sampai dengan Februari 2016.
Ada orang mengirim SMS bermakna ancaman berulang kali ke nomor handphone pribadi milik Yuddy Chrisnandi.
"SMS ancaman dikirim berulang kali sejak bulan Desember 2015. Terakhir bulan Februari 2016 mengancam keselamatan jiwa pak Yuddy dan keluarga," tutur Herman kepada wartawan, Rabu (9/3/2016).
Yuddy menilai pelaku teror sudah berbuat keterlaluan sehingga sekretaris pribadi Yuddy melaporkan kepada Polda Metro Jayapada 28 Februari 2016.
Setelah dilaporkan, tim Cyber Crime Subdit Dit Reskrimsus Polda Metro Jaya melakukan penyelidikan.
Akhirnya, aparat kepolisian mampu mengungkap identitas pelaku teror itu.
"Polisi mengamankan terduga pengirim SMS ancaman. Inisialnya M (38 tahun), warga Ketanggung Brebes, Jawa Tengah," kata Herman.
Menurut dia, pelaporan tak ada kaitan dengan latar belakang maupun profesi M, selaku guru honorer.
Sebab, pelapor, yaitu Reza Fahlevi dan Yuddy Chrisnandi, tak mengenal yang bersangkutan.
Walaupun Mashudi belakangan diketahui berprofesi sebagai tenaga honorer, kata dia, itu baru terungkap setelah diamankan aparat kepolisian.