News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kisruh Transportasi Online

Jari Kanan Seorang Sopir Blue Bird Tertembak Peluru Nyasar

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kala itu, Warta Kota langsung menuju ke Pool Taksi Blue Bird tempat Kenthus bekerja. Saat disambangi pool tersebut, Achmad (40) selaku penjaga pintu gerbang Pool Taksi Blue Bird membenarkan jika Khentus bekerja di Pool Taksi tersebut.

Ia pun membenarkan kalau Kenthus merupakan korban penembakan saat aksi ribuan sopir taksi berlangsung. "Benar sekali. Memang benar Kenthus bekerja di sini. Dia menjadi korban penembakan pak. Jadi si Kenthus ini lagi aksi terus ada orang mau menembak, tangan justru menghadang. Jadi kayak melindungi wajahnya dari tembakan. Enggak tahunya kena jari telunjuknya bagian kanan. Pokoknya, enggak tahu tembakan apa kena senjata tajam, jarinya putus seperampat dah," seru Achmad.

Ia juga mengatakan, sampai saat ini Kenthus tengah ijin ke rumah sakit untuk kontrol. Achmad melanjutkan, ada 12 armada Pool Taksi di Pegangsaan dua yang rusak amburadul akibat aksi anarkis. "Jarinya putus pak. Itu kemarin setelah aksi itu dia langsung dibawa ke rumah sakit terdekat untuk dilakukan operasi kecil. Sekarang lagi di kontrol. Parah loh kemarin itu, ada 12 taksi rusak amburadul gara - gara aksi demo," jelasnya.

Sementara itu, Nisa (30), Staff di Pool Taksi tersebut enggan berkomentar banyak terkait peristiwa itu. "Iya benar, Pak Khentus bekerja di sini namun dia sedang ijin kontrol di RS Siloam. Kalau enggak salah di Manggarai deh. Tapi saya enggak bisa komentar apa-apa lagi ya. Silahkan ke pusat saja jika ingin lebih lengkap informasinya.

Jadi tersangka

Aksi anarkis demo pengemudi taksi dan angkutan umum Selasa (22/3) lalu juga menyebabkan 6 orang ditangkap polisi dan dijadikan tersangka.

Mereka antara lain, Feri Yanto -sopir taksi Blue Bird yang dituduh melakukan provokasi lewat media sosial. Lalu tiga sopir bajaj, yakni Fiansyah alias Napi (16), Dede Iskandar (24), dan Muhammad Imron (36).

Sedangkan 2 lainnya pengemudi ojek online, yakni Yos Arend Marlissa alias Josep (44) dan satu lagi belum diketahui namanya karena ditahan di Polres Jakarta Pusat. "Jadi 5 orang ini tahanan Polda Metro Jaya. Kalau yang 1 pengemudi ojek online itu ditangani Polres Jakarta Pusat," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Mohammad Iqbal saat jumpa pers di Polda Metro Jaya.(bas/ote/bin)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini