News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Belum Ada Tersangka, Polisi Terkesan Lamban Usut Korban Tewas di Lomba Makan Ayam di Restoran KFC

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Fredy Jayadi, almarhum korban tewas karena diduga tersedak di lomba makan ayam KFC Taman Semanan, Jakarta Barat.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polres Metro Jakarta Barat terkesan lamban dalam mengusut kasus tewasnya Fredy Jayadi, peserta lomba makan ayam berhadiah Rp 5 miliar yang digelar di Restoran Cepat Saji KFC, Taman Semanan, Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat, 11 Maret 2016.

Memasuki pekan ketiga, polisi masih mengumpulkan alat bukti dan memeriksa sejumlah saksi dan belum kunjung menetapkan siapa diantara saksi yang diperiksa sebagai tersangka.

“Kami masih tahap penyidikan,” kata Kapolres Metro Jakarta Barat, Komisaris Besar Rudy Heryanto Adi Nugroho kepada wartawan Minggu (27/3/2016).

Rudy Heryanto menyatakan, pihaknya tidak ingin gegabah mengusut kasus ini. Pihaknya memilih berhati-hati. Sehingga, meskipun telah dilakukan pemeriksaan terhadap belasan orang saksi pihaknya belum dapat mengenakan status tersangka.

"Kami masih melakukan pendalaman lagi," tambahnya.

Sebelumnya, Fredy Jayadi tewas saat mengikuti acara lomba makan makan ayam 5 menit berhadiah Rp 5 miliar. Acara lomba diselenggarakan di Restoran Cepat Saji KFC Taman Semanan RT/RW 15/11, Kelurahan Duri Kosambi, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat.

Fredy tewas pada Jumat (11/3/2016) sekitar pukul 14.02 WIB.

Lomba diikuti tiga orang termasuk korban. Panitia memberi tiga potong sayap ayam KFC. Siapa tercepat menghabiskan ayam itu akan menjadi pemenang.Fredy telah menghabiskan ayam ketiga, lalu, secara tiba-tiba, dia tersedak. Korban langsung minum air putih.

Korban kemudian diberi pertolongan dan langsung dibawa ke klinik Yasa Husada di Jalan Pulo Indah. Setelah diperiksa oleh dokter jaga, dokter menyatakan nyawa korban tak tertolong. Untuk kepentingan visum et repertum, jenazah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramatjati.

Acara lomba ini memancing minat masyarakat, selain karena hadiah yang dijanjikan menggiurkan, juga karena gencarnya kampanye atau promosi acara lomba ini yang dilakukan pihak panitia.

Iklan mengenai lomba ini antara lain dipasang di Kereta Commuter Jabodetabek.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini