Satu harapan mereka untuk Jokowi, yakni sang presiden turun tangan agar bisa membantu membuka segel pada bangunan gereja sehingga bisa beribadat dengan tenang.
Ia mengingatkan, bahwa pemerintah tidak boleh diskriminasi terhadap warga negaranya dalam pendirian tempat ibadah dan beribadah.
"Kami akan terus melakukan ini sampai dua gereja yang disegel dibuka. Kami datang ke sini hanya untuk beribadah dan harus menempuh sekitar 40 Km. Itu karena gereja kami disegel sampai sekarang," ujar Bona.
"Pemda setempat seakan menjadi kerajaan-kerajaan kecil. Kami sudah lakukan pertemuan dengan menteri-menteri, tinggal sekarang Presiden yang belum ditemui," sambungnya.
Acara perayaan Paskah oleh jemaat GKI Yasmin Bogor dan HKBP Filadelfia Bekasi di depan Istana Negara ini mendapat pengamanan dari pihak kepolisian.
Acara berlangsung dengan aman dan tertib.
Selain doa, nyanyian pujian, dan menyanyikan lagu Indonesia Raya, sejumlah pendeta juga mengakhiri ibadah Paskah dengan membagikan telur warna cerah kepada jemaat, warga yang melintas, serta kepada sejumlah polisi dan petugas Satpol PP yang bertugas di lokasi acara.
Setelah saling bersalaman dan berpelukan, tak lupa jemaat bergotong royong memungut sejumlah sampah sebelum meninggalkan lokasi.
Sejumlah turis asal China, Taiwan dan Jerman tampak antusias menyaksikan prosesi ibadah Paskah di depan Istana Negara ini.
Mereka sesekali memotret.
Mereka juga tampak sumringah saat mendapatkan telur Paskah dari pendeta.
"Pembagian telur ke warga ini karena kami merasakan suka cita Paskah," kata Pendeta Stephen Sulaiman.