"Tapi setelah berjalan ke sini, kita baru dapat informasi bahwa hanya beberapa RT saja dari tiap RW yang terkena rencana tersebut. Seharusnya kan dikasih tahu supaya ada kejelasan dan warga juga menjadi tidak resah," ujarnya.
Mansur juga menceritakan pihaknya heran dengan rencana pembongkaran tersebut. Pasalnya sebagai kawasan cagar budaya, seharusnya pihak Pemprov DKI memberikan solusi yang positif bagi warga sekitar.
"Ini kan sebuah daerah wisata, seharusnya diajari biar bisa memanfaatkan yang ada, bukannya digusur. Ini kan zona heritage, seharusnya pelestarian dan peningkatan taraf hidup karena sudah turun temurun," tambahnya.
Alhasil kini warga menggandeng Yusril Ihza Mahendra sebagai kuasa hukum untuk menyelesaikan masalah tersebut. Mansur menampik hal itu ada kaitannya dengan kepentingan politik Yusril yang akan maju menjadi bakal calon gubernur di Pilkada 2017 mendatang.
"Ini tidak ada kaitannya dengan bacagub dan tidak ada kewajiban mendukung beliau. Murni kaitannya dengan emosional karena karena beliau sering ziarah ke sini. Kami berharap ini jangan dipolitisir karena kami ini hanya masyarakat yang lemah dan tidak mampu," katanya.
Penulis: Junianto Hamonangan