Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ada darah berceceran, suasana menyeramkan.
Suasana Balairung, Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, tiba-tiba mencekam, Kamis (31/3/2016) malam.
Seorang pekerja teknisi AC (Air Conditioner), tiba-tiba terjatuh dari plafon Balairung. Darah pun berceceran di lantai itu.
Lokasi tersebut, berada tepat di anak tangga pertama untuk naik ke ruang Balai Agung. Atau hanya kurang lebih 20 meter dari Kantor Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Pantauan Warta Kota, sekira pukul 20.00 lantai sudah berceceran darah merah segar. Serpihan plafon berserakan. Sementara plafon di atap, menganga dengan diameter sekira 1 meter.
Tinggi plafon hingga lantai kurang lebih, enam meter.
Ahok sendiri meninggalkan kantor sekira pukul 19.00.
Namun, dalam lokasi tersebut, korban sudah tidak berada di tempat. Sementara, petugas pengamanan dalam Balai Kota, tampak hilir mudik untuk mengatasi kejadian itu.
Tak berapa lama kemudian, beberapa petugas kepolisian, dari Polsek Gambir berdatangan. Mereka langsung mengecek lokasi. Lalu, garis polisi pun dipasangnya.
Tidak sedikit pun mereka memberikan komentar kepada wartawan yang berada di lokasi.
Salah Injak
Sementara itu, Ace (21) salah satu teknisi AC, mengaku, bahwa saat itu, ia bersama empat teknisi AC lainnya, Topan (21), Faiz (40), Ipang (40), dan korbannya bernama Zaenudin (25), naik ke dalam plafon sekira pukul 06.00.
Saat itu, mereka bertugas memperbaiki dakting atau utilitas AC.
Dengan berbekal peralatan service, serta senter untuk menyinari kondisi di dalam plafon yang gelap.
"Pas lagi benerin dakting, sekitar jam 8 malam, si Zaenudin nggak menginjak rangka besi untuk pijakan. Dia malah langsung nginjak asbes. Langsung jatuh, asbesnya amblas," kata Ace ditemui di lokasi.
K
emudian, mereka pun langsung beranjak turun dan memeriksa kondisi rekannya tersebut. Namun, kondisi korban sudah tidak sadarkan diri.