TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tak hanya kalangan pemuda dan orangtua saja yang sibuk memungut besi material bangunan di lahan eks bongkaran RT 12/04 Kawasan Aquarium, Kelurahan Penjaringan, Penjaringan, Jakarta Utara.
Kawasan Wisata Bahari Sunda Kelapa yang kini sudah rata dengan tanah itu juga membuat anak-anak kecil berumur kisaran 5-10 tahun turut membantu kedua orangtuanya memungut besi-besi bekas.
Lapar, menjadi alasan warga RT 12 memilih bergotong - royong untuk memungut besi-besi material bangunan di tengah teriknya panas matahari.
Debu dan teriknya panas matahari tak mengendurkan semangat anak-anak yang merupakan warga RT 12 itu untuk membantu kakak dan ayahnya memungut besi.
Walau dalam kondisi lapar, terlihat anak-anak tersebut bersikukuh mengangkat besi-besi tang ditumpuk dipundaknya tersebut.
Malahan, mereka kadang berusaha menggunakan tang berukuran besar untuk memotong besi tersebut.
"Orangtua saya lagi lapar, kan rumah saya hancur bang. Nah ini saya sama kakak saya, dan warga di sini juga mungut-mungutin. Habisnya disuruh bapak tadi," ucap Heru (7) di kediamannya yang sudah rata dengan tanah, Selasa (12/4/2016).
Heru menunjukkan kediamannya yang sudah rata dengan tanah akibat dibongkar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan alat berat pada Senin (11/4/2016) kemarin.
"Ini rumah saya bang. Kata bapak diauruh ambilin besi-besinya doang. Yaudah, janji mau ngasih makan sama bapak. Nurut aja," katanya.
Teman sebaya Heru, Makmun (10) juga menuturkan alasan yang sama. Lapar, menjadi alasan utama dirinya mengangkut besi-besi bekas dari puing-puing.
"Dari semalam belum makan. Kata bapak tadi janjinya makan bareng malam ini sama warga di sini. Ya dari besi ini dijualin buat beli nasi padang. Kalau ditanya laper, ya emang laper bang," ucapnya.
Penulis: Panji Baskhara Ramadhan