News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kantong Plastik Berbayar

Indonesia Peringkat Kedua Penyumbang Sampah Plastik, Setelah Tiongkok

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pekerja membersihkan sampah plastik untuk diolah di Perumahan Vida, Bekasi, Sabtu (19/3/2016). Perumahan Vida memanfaatkan sampah plastik dan organik untuk dimanfaatkan kembali menjadi bernilai ekonomis sekaligus untuk mengurangi dampak pencemaran lingkungan. TRIBUNNEWS/HERUDIN

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Isu perubahan iklim dan konsumsi berkelanjutan, mendorong YLKI melakukan survei terkait efektivitas uji coba kebijakan kantong plastik berbayar pada ritel Modern.

Berdasarkan data yang dimiliki YLKI, masyarakat Indonesia mengonsumsi sekitar 9,8 miliar kantong plastik, dan negara ini berada di peringkat kedua yang menyumbang sampah plastik di dunia, setelah Tiongkok.

"Indonesia penyumbang sampah plastik terbesar kedua di dunia, setelah China," ujar Tulus, saat gelar konferensi pers di Kantor YLKI, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Rabu (13/4/2016).

Tulus mengatakan, data tersebut berasal dari Greeneration Indonesia.

"Data tersebut kami dapatkan dari Greeneration Indonesia," paparnya.

Riset yang dilakukan Greeneration Indonesia dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menunjukkan sekita 32 ribu toko milik anggota Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (Aprindo) yang berpotensi mengedarkan kantong plastik sebanyak 9,6 juta lembar per hari, atau 11,68 juta lembar per hari.

"Indonesia sudah tertinggal jauh dari negara lain yang sudah lebih cepat merespons secara nyata isu sampah plastik ini," imbuhnya.

Ia juga menambahkan riset ini dilakukan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran konsumen untuk peduli lingkungan.

"Ya supaya konsumen sadar dan peduli terhadap lingkungannya," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini