News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Nelayan Pantai Dadap Juga Was-was Terhadap Kegiatan Reklamasi di Pesisir Utara Tangerang

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penampakan kegiatan reklamasi di pesisir utara Kabupaten Tangerang yang berbatasan langsung dengan daerah Dadap, Jumat (22/4/2016) pagi. Dua dari 17 pulau yang direklamasi di Pantai Utara Jakarta bersinggungan dengan wilayah Kabupaten Tangerang.

TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG— Nasib nelayan Dadap, Kabupaten Tangerang, Banten, semakin tidak menentu. Para nelayan yang tinggal di kampung nelayan itu cepat atau lambat harus pindah dari sana karena dua hal, yaitu terkait pengerjaan proyek reklamasi dan penertiban lokalisasi prostitusi Dadap Ceng In.

"Rumah saya sudah dikasih tanda silang warna merah, tandanya kena gusur," kata salah seorang nelayan, Saiful (42), Jumat (22/4/2016).

Kampung nelayan Dadap berada persis di samping deretan bangunan lokasi prostitusi Dadap Ceng In dan berbatasan langsung dengan laut. Para penghuni dan pelaku usaha di lokasi prostitusi Dadap Ceng In sudah lama pindah.

Yang masih bertahan saat ini hanya para nelayan dan warga lainnya yang tidak tahu akan ke mana.

Saiful, misalnya, tidak punya rencana akan ke mana setelah penertiban dilaksanakan pada akhir Mei 2016. Dia masih menunggu apakah Pemerintah Kabupaten Tangerang akan memberi kompensasi terhadap mereka atau menyediakan tempat tinggal sementara.

Seorang nelayan lain, Ahmad (39), mengaku semakin kesulitan melaut dan mencari ikan. Hal itu karena area yang dulunya jadi tempat dia menjaring ikan kini berubah menjadi daratan yang dinamakan Pulau A dan B.

Agar bisa melaut, Ahmad memerlukan waktu lebih lama dan biaya lebih besar untuk bahan bakar perahunya. Soalnya, lokasi penangkapannya jadi lebih jauh ke tengah laut.

Menurut dia, ikan-ikan kini jadi sulit ditemukan akibat proyek reklamasi.

"Saya masih bisa dapat untung sebelum ada reklamasi ini. Sekarang, cuma bisa berusaha dan berusaha saja. Enggak bisa ngarep yang kayak dulu lagi," tutur Ahmad.

Ada ratusan perahu di kampung nelayan Dadap itu. Beberapa nelayan di sana merupakan pendatang, antara lain dari Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Penulis: Andri Donnal Putera

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini