TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fadli Zon meminta Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani lebih responsif terkait isu aktual di publik.
Hal itu terkait Menko Puan yang belum mendengar kasus pemerkosaan siswi SMP oleh 14 remaja.
"Saya kira mungkin Bu Puan harus lebih banyak membaca apalagi ini berita yang menonjol, tak perlu menunggu laporan kalau perlu responsif," kata Fadli di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (4/5/2016).
Apalagi, Fadli mengingatkan peristiwa tersebut merupakan kasus luar biasa yang tidak boleh terulang kembali.
Ia pun meminta Puan untuk proaktif serta tidak menunggu laporan.
"Harus menjadi kasus besar dan tidak bisa dianggap biasa dan angin lalu," ujarnya.
Ketika ditanya mengenai kinerja Kementerian Pembangunan Manusia, Fadli mengaku belum bisa berkomentar banyak.
"Saya tidak tahu bahwa lebih banyak wacana, kita masih revolusi wacana," kata Waketum Gerindra itu.
Selain itu, Fadli menuturkan tidak ada dalih yang membenarkan perkosaan dan pembunuhan terhadap siswi SMP Y.
Menurutnya, tidak ada hal yang dapat meringankan pelaku pemerkosaan tersebut.
"Ini brutal sadis, (pelaku) harus dihukum maksimal seberat-beratnya," katanya.
ā€ˇSebelumnya diberitakan, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani mengaku belum mendengar kasus pemerkosaan yang dilakukan 14 laki-laki remaja terhadap perempuan remaja.
"Wah saya belum tahu, apa itu ya?" ujar Puan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (3/5/2016).