TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kondisi Abdul Wahab (37) dan Kristain (32) hingga sekarang belum juga stabil usai mengalami musibah kapal tenggelam yang terjadi di Pulau Panggang, Kepulauan Seribu, Sabtu (7/5/2016).
Kedua korban yang berhasil selamat tersebut kini masih dalam penanganan petugas.
"Kondisi nahkoda dan penumpang kapal nahas tersebut masih syok sampai hari ini," ungkap Kasat Polair Kepulauan Seribu AKP Zaroki, Senin (9/5/2016).
Ia mengatakan pihaknya saat ini masih melakukan pemeriksaan intensif terhadap kedua korban yang berhasil selamat dari musibah tersebut.
Zaroki menilai keberadaan alat keselamatan seharusnya menjadi syarat mutlak.
Namun hal itu tidak ditemukan di dalam kapal pada saat kejadian.
"Nanti akan kami infokan perkembangan kasusnya lebih lanjut," ujarnya.
Sementara itu untuk mencegah kejadian serupa, Zaroki mengatakan Polres Kepulauan Seribu menekankan alat keselamatan seperti jaket pelampung adalah sesuatu yang mutlak.
"Para wisatawan juga harus jeli dan minta disediakan alat keselamatan. Kalau tidak ada lebih baik jangan menyewa kapal," katanya.
Sebelumnya setelah melakukan pencarian, Sabtu (7/5/2016), akhirnya satu korban kapal tenggelam yang terjadi di Pulau Panggang, Kepulauan Seribu berhasil ditemukan, Senin (9/5/2016).
Korban bernama Giokliong (58) itu ditemukan sudah dalam keadaan tidak bernyawa.
Kejadian bermula saat kapal yang ditumpangi tujuh orang wisatawan dan dinahkodai Abdul Wahab (37) itu tenggelam di Pulau Panggang, Kepulauan Seribu, Sabtu (7/5/2016) sekitar pukul 02.00 WIB.
Kapal tersebut tenggelam karena adanya kebocoran sehingga air masuk dengan cepat.
Dalam kejadian tersebut, nahkoda dan seorang penumpang atas nama Kristain (32) berhasil menyelamatkan diri.
Sementara lima orang lainnya yakni Doni Setiawan (22), Gioksun (47), Fahrul Majid (31), Sonson (45) dan Oki (56) ditemukan beberapa jam setelah kejadian dalam keadaan tidak bernyawa.
Penulis: Junianto Hamonangan