TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok turut mengomentari soal adanya papan reklame bergambar Mischa Hasnaeni Moein alias Wanita Emas.
Wajah Hasnaeni terpampang di papan reklame di Jalan Warung Jati Barat, Buncit, Jakarta Selatan.
Hingga kemudian disegel Pemprov DKI.
Reklame itu ditempeli stiker berwarna merah bertuliskan 'Reklame ini belum membayar pajak'.
Dalam reklame itu sendiri, sang wanita emas tampak memaparkan program andalan agar warga memilihnya dalam Pilgub DKI 2017 mendatang.
Bunyinya adalah 'Hj. Hasnaeni, SE, MM, Pro Rakyat, Mengubah Sampah Jadi Emas.
Mengatasi Banjir 5 Tahun, Mengatasi Macet 1 tahun, KTP jitu. Wanita Emas'
Menanggapi hal tersebut, Ahok mengaku belum mendengar secara langsung laporan penyegelan itu.
KPU Sabu Raijua Klarifikasi Dokumen Krisman Riwu Kore yang Tersebar di Media Sosial - Pos-kupang.com
Soal BAB 4 Matematika Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka Beserta Kunci Jawaban, Pengukuran Luas dan Volume
Tapi dia meyakini penyebab penyegelan itu karena belum membayar pajak, Ahok yakin Hasnaeni akan mengurus pembayaran pajak reklame itu minggu ini.
"Saya enggak tahu, cuma lihat diberita katanya orang pajak dia belum bayar, mungkin minggu ini mau dibayar. Ya semua boleh kalau bayar pajak," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (9/5/2016).
Ahok mengaku tidak keberatan dan akan menyerahkan pengawasan pada Badan Pengawas Pemilu.
Sebab, tahapan kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta baru dimulai tanggal 4 Oktober hingga 11 Februari 2017 atau sampai tiga hari sebelum pemungutan suara dilakukan.
"Saya sih enggak keberatan, orang belum kampanye kok. Yang bilang kampanye boleh gak goleh itu kan bukan saya, Bawaslu. Dia juga belum calon. Justru kalau semua orang mau pasang iklan bagus dong, penghasilan buat DKI," kata mantan Bupati Belitung Timur tersebut.