Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Public Relations Executive Gandaria City, Zana Aurora membantah ledakan di mall Gandaria City karena dari kebocoran gas dari instalasi di tenant yang sedang direnovasi.
Menurutnya, dalam tenant yang baru direnovasi itu belum ada instalasi gas yang masuk.
"Update terakhir tadi berdasarkan pemeriksaan yang awal bilang ledakan dari kebocoran pipa gas tidak benar. Karena belum terpasang instalasi gas di tenant itu," kata Zana saat dihubungi di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis (19/5/2016).
Menurutnya pihaknya bisa mengamankan peristiwa itu sekitar 30 menit. Namun, karena memadamkan api dengan pemadam api ringan (APAR) membuat asap malah semakin banyak dan membumbung tinggi.
"Sudah dilakukan pengecekan. Jadi tadi begitu ada ledakan, penanganannya kita padamkan dan udah clear. Hanya kenapa dipikir kebakaran karena asapnya mengepul banget. Cuma sebenernya kita belum tau itu bisa jadi dari set atau apa," tuturnya.
Saat ini pihak Gandaria City masih terus mengecek apa penyebab dari ledakan tersebut. Karena tenant yang direnovasi untuk restorant itu belum masuk listrik dan instalasi gas.
"Kemungkinan ada ledakan tapi penyebabnya kita belum tau. Kita belum yakin 13 korban dan kita masih konfirmasi terus," ungkapnya.
Untuk para korban ledakan yang sempat dirawat di Rumah Sakit Pusat Pertamina akan ditanggung oleh pihak mall. Namun, untuk tenant yang menyewa lokasi tersebut sudah datang dan melakukan kordinasi untuk menyelesaikan masalah tersebut.
"Sementara sampai saat ini dari kejadian evakuasi sampai sekarang kita masih bertanggung jawab untuk itu (korban-red).Dari pihak tenant udah dateng dan ada obrolan antara tenant dan yang menghandle untuk tenant," tutur dia.
Akibat kejadian itu, kata dia, mall sempat ditutup untuk umum selama dua jam. Namun, kini mall sudah bisa beroperasi dengan normal. "Jam 12.00 WIB tadi sudah buka seperti biasa sih," ungkapnya.(Bintang Pradewo)