News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah Sembarangan Bakal berlaku di Jakarta

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, kembali menegaskan untuk menertibkan lingkungan yang kerap kotor akibat banyak warga membuang sampah sembarangan.

Baik di lingkungan setempat maupun, di aliran kali. Ahok pun kembali menegaskan, bahwa denda maksimal yang diterapkan mencapai Rp 500.000.

Menurut Ahok pengawasannya nanti akan dilakukan bersama masyarakat.

"Pengawasan sama masyarakat saja, ada Qlue, ada OTT (Operasi Tangkap Tangan), termasuk kerjasama dengan TNI Kodam Jaya. Dendanya bisa Rp 500.000 sampai Rp 5 juta," tegas kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (20/5/2016).

Menurut Ahok, pihaknya sedang bersurat Pengadilan Negeri agar denda yang diberikan saat ketok palu nanti besar. Hal tersebut, untuk memberikan efek jera.

"Kita lagi tulis surat ke Pengadilan Negeri supaya ketoknya itu yang gede-gede aja. Rp 5 juta takutnya nggak ada duit, ya udah Rp 500.00-lah lumayanlah," katanya.

Sementara untuk pengerjaan kebersihan tersebut, pihaknya telah menurunkan ribuan Pekerja Harian Lepas (PHL) dan Petugas Prasarana dan Sarana Umum (PPSU).

"Kita nggak bayar orang lagi (pihak swasta), kita hanya kasih biaya per hari aja kaya gaji aja. Kita rekrut orang kerja aja. Alat berat juga sendiri," tegasnya.

Sementara itu, Wakil Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Ali Maulana, mengatakan, bahwa selama ini penindakan terhadap warga yang membuang sampah sembarang sudah berjalan.

"Kami turunkan dari petugas Dinas Kebersihan, Kelurahan, Kecamatan, hingga Satpol Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Denda maksimal untuk perorangan, Rp 500.000 dan perusahaan maksimal Rp 25 juta," kata Ali.

Denda untuk perusahaan itu, lanjut Ali, cukup besar diberikan karena kapasitasnya yang cukup banyak.

Salah satunya, dengan membuang sampah yang tidak seharusnya, dengan volume sampah yang cukup banyak.

"Kami turunkan 10 petugas di setiap titik. Dengan menerapkan OTT, bukan lagi sidang tipiring (tindak pidana ringan). Kalau dengan sidang tipiring prosesnya lama, dan memerlukan hakim. Sekarang cukup dengan OTT, dengan PPNS (Penyidik Pegawai Negeri Sipil)," katanya.

Dengan OTT nantinya si pelanggar, langsung membayar denda dengan virtual account Bank DKI. Sehingga uang dibayarkan tidak melalui petugas, dan menghindari pungutan liar.

"Yang melanggar kami tahan KTP-nya dan kami minta bayarkan dendanya ke Bank DKI melalui virtual account. Jika sudah dibayar, maka KTP baru bisa kami kembalikan," katanya.

Pihaknya nanti juga akan membuatkan instruksi gubernur (ingub) agar semua pihak terlibat. Karena tidak bisa mengandalkan dari pihak Dinas Kebersihan saja.

"Termasuk yang buang sampah ke kali. Kami akan instruksikan petugas kami, jangan pasrah melihat warga buang sampah ke kali. Langsung tegus, kalau berkali-kali, langsung laporkan ke PPNS kami," tegasnya.

Pada tahun 2015, menurut Ali denda yang berhasil dikumpulkan belum maksimal. Yaitu hanya Rp 10 juta hingga Rp 20 juta saja.

Sementara, pada tahun ini, hingga Mei 2016, sudah mendapai Rp 80 juta.

"Kami akan tingkatkan penertiban ini. Bukan masalah denda yang berhasil kami kumpulkan, tapi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan," tegasnya.

Jumlah PPSU dan PHL Dinas Kebersihan saat ini sebanyak 34.126 orang.

Rincian:

PHL dari Dinas :
1. Kebersihan 13.058 orang
2. Taman 5.352 orang
3. Bina marga 520 orang
4. Tata Air 980 orang
5. Kelautan 987 orang
6. Perhubungan 194 orang

Total PHL 21.091 orang.

B. PPSU dari Kota :
1. Jakarta Pusat sebanyak 1.761 orang
2. Jakarta Utara sebanyak 2.101 orang
3. Jakarta Barat sebanyak 2.202 orang
4. Jakarta Selatan sebanyak 3.603 orang
5. Jakarta Timur sebanyak 3.123 ‎orang
6. Kepulauanseribu sebanyak 245 orang

Total PPSU : 13.035 orang

*Syarat usia 18 sampai 58 tahun
*Minimal Pendidikan SD dan ber-KTP DKI
*Gaji sesuai UMP yaitu Rp 3,1 juta

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini