Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Relawan calon petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017, Teman Ahok, akui sering di-bully atau diejek di media sosial.
Hal itu diutarakan Tim Digital Teman Ahok, Rancha Belnevan.
Kata dia, tak sedikit pihak-pihak yang menyindir dengan menyangkut keturunan, agama, kebangsaan atau kesukuan dan golongan.
Menurutnya, sindiran itu dilancarkan hampir setiap hari.
"SARA atau fitnah itu, jadi makanan sehari-hari. Teman Ahok semuanya di-bully. Bahkan di media sosial pribadi," ujar Rancha saat talkshow Teman Ahok Fair di Gudang Sarinah, Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu (29/5/2016).
Pendiri Teman Ahok, Singgih Widyastomo membenarkan, bahwa di akun media sosial pribadinya kerap disindir karena memutuskan untuk mendukung Ahok.
Sindiran itu umumnya mengenai perbedaan agama.
"Kamu kan (agamanya beda) kenapa begini (mendukung Ahok). Itu sering ya. Jadi makanan sehari-hari," imbuh dia.
Namun begitu, Teman Ahok sepakat untuk tidak membalas sindiran itu, dengan kampanye hitam.
Kata Rancha, Teman Ahok ingin memberi contoh berkampanye dengan positif.
"Kita tunjukan aja kalau kita memang berbeda dari orang yang bully itu," imbuh dia.