Sejak Rabu (1/6) kemarin, tampilan berkepala botak ini langsung diikuti oleh pagawai laki-laki di lingkungan Pemerintahan Kota Bekasi.
"Ini sebagai bentuk solidaritas antar pegawai. Masak Wali Kota dan Wakil Wali Kota sudah begini (plontos), ada pegawai yang tidak mengikutinya? Bagaimana dapat berjalan dengan baik kalau begitu," kata Rahmat.
Meski begitu, kata dia, kepala daerah tidak mengharuskan pegawainya untuk dicukur plontos.
"Tidak ada keharusan, tapi pegawai harus punya rasa empati antar pegawai (untuk membotaki kepalanya)," ucapnya.
Salah seorang pegawai dari Humas Setda Kota Bekasi, Agung Fakhrudin (29) mengaku tak mempersoalkan dengan penampilan barunya ini, tanpa menggunakan rambut.
Agung menyebut, kepala pelontos merupakan wujud solidaritas antara pegawai dengan pimpinan daerah.
"Saya tidak masalah dicukur begini, yah sekali-kali coba tampilan baru tanpa rambut di kepala," ujar Agung.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri