Adel mengungkapkan semua penghuni di mess wanita tersebut tidak ada berani lagi yang tinggal di tempat itu.
"Trauma, semua pada pindah. Kami ketakutan," ujar Adel saat ditemui Warta Kota di mess pria dekat TKP pembunuhan Enno pada Jumat (10/6/2016) malam.
Di lokasi itu pun tak ada satu penghuni yang masih tinggal di mess wanita.
Keadaan mendadak sepi dan terasa membuat perasaan ini begitu menakutkan.
Daun pintu berwarna putih di mess wanita itu tertutup rapat - rapat.
Semua teman Enno yang tinggal di tempat tersebut angkat kaki dari lokasi.
"Sudah enggak ada yang berani lagi nempatin mess itu. Ada yang pindah cari kontrakan di tempat lain dan ada juga yang tinggal gabung di mess pria," ucapnya.
Adel menuturkan tinggal di mess pria memberikan rasa aman. Mereka merasa trauma dan tak ingin kejadian itu terulang lagi.
"Kami kalau tinggal di mess pria kan ada yang jagain, pabrik juga dekat dari sini. Kalau masih tinggal di mess wanita takut dan sering kepikiran dia (Enno)" kata Adel.
Yahya (26) satu dari penghuni mess pria mengatakan kecolongan peristiwa pembunuhan itu bisa terjadi. Padahal penjagaan memang dilakukan di sekitar mess.
"Kami kecolongan, kan mess pria ada di depan mess wanita, harusnya kami tahu waktu kejadian itu," ungkap Yahya.
Ia pun berujar bahwa ada orang dalam juga yang terlibat pada kasus ini. Rahmat Arifin merupakan satu dari tersangka perkara pembunuhan Enno.
"Kamar dia (Rahmat Arifin) juga ada di mess pria ini. Kami juga enggak nyangka kalau dia tega dan ikut terlibat dalam kasus ini," tutur Yahya.
Kamar Rahmat Arifin berada di paling depan mess. Letaknya di sisi kanan bersampingan dengan gerbang mess.