TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Cara 'ngeles' versi Ahok soal terjun ke Monas ternyata persis dipakai Habiburokhman. Bahkan lebih dulu disampaikan Habib sebelum Ahok 'ajari', Senin (20/6/2016).
Seperti diketahui sebelumnya Habiburokhman berjanji akan terjun dari puncak Monas kalau KTP dukungan untuk Ahok mencukupi untuk mencalonkan diri dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Saya berani terjun bebas dari Puncak Monas kalau KTP dukung Ahok beneran cukup untuk nyalon. #KTPdukungAhokcumaomdo???" tulis Habiburokhman melalui akun Twitter-nya @habiburokhman, Jumat (16/2/2016).
Dan kini Teman Ahok sudah mengumpulkan 1.024.632 KTP.
Tentu saja Habiburokhman menjadi bulan-bulanan netizen.
Ia ditagih segera terjun dari Monas lantaran KTP yang diberikan lebih dari cukup untuk membawa Ahok via independen di Pilkada 2017.
Meski demikian diberitakan Tribunnews.com sebelumnya Ahok enggan menagih janji Habiburokhman.
Malahan mantan Bupati Belitung Timur tersebut menyarankan agar Habiburokhman mencari alasan, supaya batal terjun dari ketinggian 132 meter.
Utamanya perihal KTP yang belum melewati tahapan verifikasi.
Sebagaimana diatur dalam Undang-undang tentang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Pasal 48 tentang verifikasi.
Di mana pasangan calon yang menyerahkan dokumen syarat dukungan harus melalui verifikasi administrasi dan verifikasi faktual.
"Tidak lah. Aku ngajarin cara ngelesnya dia gitu ya, 'Kan belum diverifikasi sejutanya. Bisa saja ada yang bohong ya tidak? Jadi saya tidak mesti terjun dong, mesti verifikasi dulu dong, kalau verifikasi kan ya habis lebaran dulu kan ya masih lumayan itu'," ucap Ahok menyarankan.
Ternyata cara yang diajarkan Ahok persis seperti keterangan Habiburokhman yang ia rilis sehari sebelumnya, Minggu (19/6/2016).
Ia posting empat poin terkait tanggapannya soal terjun dari Monas.