Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) angkat bicara soal dugaan manipulasi dukungan Kartu Tanda Penduduk yang dikumpul oleh relawan Teman Ahok.
Ahok menyarankan Teman Ahok untuk melakukan pengecekan ulang satu per satu soal dukungan KTP tersebut.
"Makanya butuh verifikasi segala macam. Itu semua dikirim sms," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (22/6/2016).
Ahok menyatakan verifikasi akan membuktikan bahwa dukungan KTP tetsebut fiktif atau benar adanya. Setiap dukungan harus dikabari satu per satu.
"Kalau nerima SMS pasti dibales dong. Kalau kamu merasa enggak pernah ngirimkan ada notifikasi tuh, dia harus jawab," ucap Ahok.
Sejumlah mantan anggota Teman Ahok ā€ˇmengungkap dugaan kecurangan yang dilakukan Teman Ahok terkait klaim keberhasilan mengumpulkan 1 juta Kartu Tanda Penduduk (KTP) untuk Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Mereka adalah Paulus Romindo sebagai Penanggung Jawab (PJ) Kelurahan Kamal, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat.
Kemudian, Dodi Hendaryadi, PJ Kelurahan Pinang Ranti, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur.
Serta Richard, PJ Kelurahan Kelapa Dua, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Saat memberikan keterangan kepada wartawan, mereka tidak terima dengan sebutan relawan yang diberikan Teman Ahok.
Selain tidak transparan dalam keuangan, mereka juga mengaku dipaksa untuk mengejar target KTP dengan bayaran tertentu.