Laporan wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Para relawan Teman Ahok marah mendengar adanya tudingan mengenai manipulasi data jumlah dan pengumpulan KTP dukungan untuk Ahok.
Menurut salah satu pendiri Teman Ahok, Singgih Widyastomo, dalam grup media sosial Teman Ahok, para relawan marah karena kerja keras mereka diusik dengan tudingan bohong.
"Dalam grup Teman Ahok, para relawan marah," paparnya.
Bagaimana tidak, kerja keras para relawan terusik dengan adanya tudingan miring oleh mantan anggotanya. Apalagi relawan yang menudingnya dan telah dikeluarkan pada Maret lalu tersebut pernah ditolong oleh pengurus Teman Ahok.
"Beliau pernah kita tolong, dia datang ke kami dengan nangis-nangis bahwa disitu istrinya meninggal dan butuh bantuan. Saat itu beliau kita tolong, tapi sekarang ternyata kami ditusuk dari belakang," kata Singgih.
Singgih mengatakan pihaknya tidaklagi bertanggungjawab terhadap ke lima orang yang menuding Teman Ahok melakukan manipulasi data tersebut. apalagi, kelimanya sempat memalsukan KTP saat masih bergabung dengan Teman Ahok.
Singgih mengaku, pihaknya siap membantu data jika ada yang ingin mempidanakan kelimanya.
"Kami dari Teman Ahok terkait dengan pemalsuan KTP mempersilahkan jika ada masyarakat yang akan mempidanakan mereka berlima. Kami siap membantu data. Misalnya ada yang mengadukan mereka semua kami persilahkan, kami akan berikan datanya namun kami tidak bertanggungjawab terhadap mereka karena mereka sudah keluar dari Teman Ahok," pungkasnya.(*)