TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPRD DKI yang juga politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Abraham "Lulung" Lunggana menilai bahwa pencapaian 1 juta KTP yang diperoleh relawan pendukung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok maju pada Pilkada DKI 2017, "Teman Ahok", adalah kebohongan.
Menurut Lulung, mustahil bagi Teman Ahok untuk mendapatkan 1 juta KTP dukungan untuk Ahok.
Meski tidak menjelaskan alasannya, Lulung menyebut fakta tersebut sudah disampaikan lima orang mantan pengumpul KTP untuk Ahok yang mengakui adanya kecurangan saat pengumpulan KTP.
Bahkan, dia menyebut apa yang disampaikan Teman Ahok soal perolehan 1 juta KTP hanya propaganda dan retorika saja.
"Bohong itu (1 juta KTP), propaganda, retorika saja. Saya sudah perkirakan dari dulu. Susah nyarinya apalagi harus akurat verifikasinya. Kan sudah ngomong kan lima orang bunyi kan (mengaku) beli (KTP) dari sana beli dari sini," ujar Lulung saat ditemui di Jakarta Selatan, Sabtu (25/6/2016).
Namun, menurut dia, sah-sah saja secara politik Teman Ahok menggunakan propaganda dalam politik.
"Saya pikir sah-sah saja propaganda itu dari segi politik, tapi ini kan ada pembohongan terhadap publik , mengajak publik menipu," ujar Lulung.
Sebelumnya, saat lima mantan pengumpul KTP untuk Ahok mengaku melakukan kecurangan, Teman Ahok langsung membantah tudingan itu.
Teman Ahok menyebut sejumlah tahapan harus dilalui saat pengumpulan KTP hingga proses verifikasi KTP. Teman Ahok yakin 1 juta KTP yang telah diperoleh di luar kecurangan yang dilakukan lima mantan Teman Ahok tersebut.