TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengundang Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Abraham Lunggana (Lulung) untuk ikut menyimak, rekapitulasi sejuta kartu tanda penduduk warga Jakarta yang dikumpulkan relawan Teman Ahok.
Haji Lulung merupakan salah satu pihak yang tidak memercayai, pencapaian Teman Ahok yang telah mengumpulkan satu juta KTP.
Karenanya, Ahok ingin Lulung turut serta menyaksikan rekapitulasi KTP dukungan terhadapnya dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017.
Selain tidak percaya, Lulung juga siap memotong kupingnya andai Ahok maju melalui jalur perseorangan, bukan partai politik.
"Pak Lulung tidak percaya kan? Makanya Pak Lulung undang saja, sekalian pilih nomor yang mana," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (27/6/2016).
Sebelumnya, Lulung kembali mengumbar janji akan memotong telinganya jika Ahok berani Maju melalui jalur independen.
Sebab sampai sekarang, kata Lulung, Ahok belum menyatakan secara resmi akan maju melalui independen atau partai.
"Saya mau iris ini, kuping saya, kalau dia mau ke independen," ujar Lulung saat ditemui di Jakarta Selatan, Sabtu (25/6/2016).
Bahkan Lulung memberikan tenggat waktu hingga pendaftaran calon gubernur ke KPUD selesai.
"Waktunya selama pendaftaran, kalau dia pendaftaran sama independen, nih, gua potong nih, sampai putus dua-duanya," ujar Lulung.
Saat ini ada dua kemungkinan jalur yang bisa dipakai Ahok untuk maju pada Pilkada DKI 2017. Melalui independen dan partai politik.
Dengan jalur independen, melalui relawan pendukung Ahok, " Teman Ahok" telah mengumpulkan lebih dari 1 juta KTP, sedangkan untuk jalur independen, Partai Hanura, Partai Nasdem, dan Partai Golkar sudah mendeklarasikan dukungannya untuk Ahok maju pada Pilkada DKI.
Gabungan ketiga partai sudah memenuhi syarat kursi untuk mengusung bakal calon gubernur.
Namun sampai saat ini Ahok masih belum memutuskan memilih jalur manapun.