TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Kabinet Pramono Anung diam-diam tidak ingin ketinggalan 'demam Pokemon'.
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu juga ikut menjajal game berbasis augmented reality itu di telepon genggamnya.
Bahkan, perburuan monster Pokemon dilakukan saat berada di kompleks Istana Kepresidenan.
"Di Istana juga ternyata ada pokemon-nya," kata Pramono saat ditemui di Kantornya, Jumat (15/7/2016).
Sejumlah monster Pokemon yang berada di Istana adalah jenis Pinsir dengan combat power 262. Monster Pokemon ini berada tepat di bagian belakang Istana Negara.
Selain itu, ada pula monster Pokemon jenis Bulbasaur dengan combat power 13 di tempat parkir mobil belakang Istana.
Pada kolom near by di aplikasi Pokémon Go, masih terlihat beberapa Pokemon lain seperti Ratata, Zubat, Tangela dan Krabby. Namun, pokémon-pokemon tersebut memang bukan monster langka dan bisa ditemukan di tempat umum lainnya.
"Kalau di rumah atau di ruangan begini, Pokemon-nya cupu-cupu. Di Monas tuh, Pokemon-nya top," ujar Pramono seraya mengaku, tidak sering bermain Pokemon Go.
Ia menyebut hanya penasaran dengan demam Pokemon di Indonesia, dan juga dunia tersebut.
Mantan Wakil Ketua DPR RI ini berharap permainan Pokemon Go tidak membuat seseorang celaka.
"Yang penting mainnya hati-hati, kalau tidak bisa bahaya," kata dia.
Terpisah, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berharap monster Pokemon berada di taman-taman di Ibu Kota. Selain aman, keberadaan monster Pokemon akan menjadi pemikat wisata taman di Jakarta.
"Lebih baik taruh (monster Pokemon) di taman-taman sebetulnya. Kunjungan taman juga jadi baik, kalau enggak taruh (monster Pokemon) banyak di Balai Kota juga boleh," kata Basuki.
Basuki meminta warga untuk berhati-hati memainkan permainan tersebut. Selain itu, ia juga melarang warga memainkan permainan tersebut sambil mengendarai mobil.