TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Pertemuan antara keluarga korban vaksin palsu dengan pihak Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Sayang Bunda Bekasi berakhir tanpa keputusan.
Kedua pihak tidak menemukan titik temu untuk mendapatkan solusi atas masalah vaksin palsu.
Akhirnya, keluarga berinisiatif untuk menutup jalan yang berada di depan rumah sakit dan memadati ruas jalan.
Puluhan polisi yang berjaga juga hanya dapat mengantisipasi agar tidak ada tindakan anarkisme yang dilakukan oleh pihak keluarga.
"Kami mau hari ini semua masalah harus selesai. Kami juga punya pekerjaan yang tidak bisa ditinggal," tegas Yanto, salah seorang keluarga korban, di depan RSIA Sayang Bunda, Bekasi, Senin (18/7/2016).
Pada saat pertemuan, pihak RSIA Sayang Bunda mengatakan akan bertanggung jawab untuk memberikan vaksin ulang gratis kepada keluarga korban dan meminta ganti rugi atas apa yang telah mereka keluarkan.
"Apa solusinya saat ini? Kami hanya ingin solusi dalam jangka dekat. Iya pergantian uang dari yang telah kita keluarkan," kata Yanto.
Hingga saat ini, perwakilan dari rumah sakit dan keluarga masih bernegosiasi mengenai pertanggungjawaban yang harus dilakukan oleh pihak rumah sakit.