News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilgub DKI Jakarta

Pengamat Politik Tak Terkejut Nama Teguh dan Marco Masuk Radar PDI P‎erjuangan

Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama diapit Dutabesar Republik Demokratik Rakyat Korea An Kwang Il dan Sekjen Perhimpunan Persahabatan Indonesia – Korea Utara Teguh Santosa ketika menghadiri pameran kebudayaan Korea Utara di Jakarta pada bulan Februari 2016.

Hendri Satrio: Saya Tidak Terkejut Nama Teguh dan Marco di Lingkaran PDIP‎

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio, tak terkejut nama Teguh Santosa dan Marco Kusumawijaya masuk bursa PDI Perjuangan di Pilgub DKI Jakarta 2017. 

Pendiri Lembaga Survei Kedai KOPI (Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia) menilai kendati dua nama ini untuk tingkat popularitas ‎masih rendah. Tapi berdasar survei Kedai KOPI tingkat akseptabilitas keduanya cukup tinggi.

"Akseptabilitas Teguh sekitar 47 persen dan Marco hampir 38 persen," kata Hendri dalam keterangannya yang diterima Tribunnews.com di Jakarta, Jumat (22/7/2016).

Hendri meragukan bila nama ini akan diteruskan sebagai calon gubernur.

"Saya rasa lebih tepat bila nama-nama seperti Teguh dan Marco disandingkan dengan Djarot untuk berkompetisi mengisi posisi calon wakil gubernur. Djarot, Teguh dan Marco bisa mengisi kekosongan dan kekurangan dari cagubnya," jelas Hendri.

Teguh dan Marco memang dekat dengan akar rumput namun kekuatan elektabilitasnya masih di bawah calon lain seperti Ketua BNN Budi Waseso dan Sjafrie Sjamsoeddin.

"Saya rasa PDI Perjuangan akan mempertimbangkan nama ini untuk cawagub bersama Djarot," sambung Hendri.

Ia menambahkan PDI Perjuangan memiliki dua kekuatan yang saat ini belum dimiliki partai politik lain yang membuat mereka agak mudah menentukan pilihan.

Pertama, kader PDI Perjuangan ‎yang disiapkan untuk jadi pemimpin daerah berlimpah. Kedua, menurut Survei Kedai KOPI loyalitas pendukung PDI Perjuangan di Jakarta di atas 70 persen. Hal ini membuat calon gubernur PDI Perjuangan punya tabungan suara.

"Makanya, Ahok ‎masih berharap dari PDI Perjuangan, dibanding loyalitas simpatisan partai yang mendukung dia sekarang (Golkar, NasDem, Hanura). Loyalitas simpatisan PDI Perjuangan jauh lebih tinggi. Wajar sebelum dapat dukungan PDI Perjuangan, Ahok masih deg-degan. Mudah-mudahan ada kejutan di Pilgub Jakarta," beber Hendri.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini