TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman di bawah kendali Rizal Ramli sangat menentang dilanjutkannya proyek reklamasi di Pulau G di Teluk Jakarta.
Rizal pun kerap berselisih pandangan dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama alias Ahok.
Namun kini Rizal sudah tidak lagi memimpin Kemenko Kemaritiman.
Dalam reshuffle kabinet, Rizal Ramli digantikan oleh Luhut Binsar Pandjaitan.
Lalu bagaimana sikap Luhut terkait penghentian reklamasi di Pulau G?
Ditemui usai pelantikan menteri Kabinet Kerja di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Luhut tidak banyak komentar terkait penghentian reklamasi tersebut.
Bahkan jawaban yang dilontarkan Mantan Menko Polhukam cukup mengherankan yang mengaku tidak mengetahui adanya putusan penghentian proyek reklamasi.
"Saya belum tahu keputusan apa. Saya belum berani berkomentar," kata Luhut, Rabu (27/7/2016).
Luhut mengaku, akan melakukan pembicaraan dengan Rizal Ramli terkait Kemenko Kemaritiman.
Karena menurutnya, kementerian yang dipimpinnya saat ini banyak berkaitan dengan berbagai bidang.
"Saya kira banyak yang harus diperbuat di Kementerian ini, ada bidang energi, pariwisata dan lainnya. Kita harus buat lebih efisien dan lebih efektif," tuturnya.
Diketahui, Rizal Ramli pernah meminta Ahok tidak terus-terusan mempersoalkan keputusan Pemerintah Pusat terkait pemberhentian reklamasi Pulau G.
Apalagi, kata Rizal, Ahok sampai mengadu ke Presiden Joko Widodo mengenai keputusan sejumlah menteri yang sepakat menghentikan mega proyek tersebut. Bagi dia, sikap Ahok itu cengeng.
"Esensinya, jangan cenganglah jadi orang. Masa segala macem mau diaduin sama Presiden," kata Rizal usai rapat koodinasi di Kentor Kementerian Kalutan dan Perikanan (KKP), Jakarta, Rabu (16/7/2016).